Kabar

Bahaya Pakaian Cabo, Pria ini Terkena Penyakit Kulit Mengerikan

×

Bahaya Pakaian Cabo, Pria ini Terkena Penyakit Kulit Mengerikan

Sebarkan artikel ini
Seorang pengguna TikTok mengalami infeksi kulit usai mengenakan pakaian bekas alias cabo. dok. TikTok @onenevertwoo_one/Hibata.id
Seorang pengguna TikTok mengalami infeksi kulit usai mengenakan pakaian bekas alias cabo. dok. TikTok @onenevertwoo_one/Hibata.id

Hibata.id – Seorang pengguna TikTok mengalami infeksi kulit usai mengenakan pakaian bekas yang tidak dicuci terlebih dahulu. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya mencuci pakaian baru sebelum digunakan, terutama jika berasal dari toko barang bekas atau pakaian cakar bongkar (cabo).

Melalui unggahan video yang viral, kreator konten TikTok @onenevertwhoo_one mengaku terinfeksi moluskum kontagiosum, yakni penyakit kulit akibat virus yang ditandai benjolan kecil, menonjol, dan terkadang gatal. Ia menduga infeksi tersebut berasal dari pakaian bekas yang langsung dikenakan tanpa dicuci.

Scroll untuk baca berita

“Baju itu sepertinya sudah terpapar virus sebelumnya, dan saya langsung pakai tanpa mencucinya,” ungkapnya dalam video yang telah ditonton jutaan kali.

Baca Juga:  Ratusan Guru PPPK Buton Tengah Bentuk Asosiasi

Moluskum kontagiosum umumnya tidak berbahaya, namun dapat menular melalui kontak kulit langsung atau barang-barang yang terkontaminasi. Mayo Clinic menyebut penyakit ini dapat bertahan hingga dua tahun jika tidak ditangani, meskipun bisa sembuh sendiri.

Frances Kozen, dosen senior di Cornell University bidang ilmu serat dan desain pakaian, menjelaskan bahwa pakaian, termasuk yang baru dibeli, kerap dilapisi bahan kimia seperti pelembut kain, pelapis anti noda, atau agen anti jamur yang dapat memicu iritasi kulit.

“Zat-zat ini mungkin tampak sepele, tetapi bisa menyebabkan gatal, kemerahan, bahkan infeksi jika bersentuhan langsung dengan kulit,” ujarnya kepada Majalah Self.

Baca Juga:  Persaingan Makin Ketat, Pelamar CPNS 2024 Tembus 727.465 Orang

Dokter kulit bersertifikat, Dr. Charles Puza, juga menegaskan pentingnya mencuci pakaian dari toko retail seperti Shein atau Temu.

“Pakaian ini bisa mengandung bahan kimia atau mikroorganisme yang tidak kita inginkan bersentuhan dengan kulit,” ucapnya melalui akun TikTok pribadinya.

Tak hanya moluskum, risiko lain dari pakaian yang tidak dicuci termasuk kurap, infeksi jamur menular yang membuat kulit terasa gatal, bersisik, dan kemerahan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan bahwa kurap dapat menyebar melalui pakaian, handuk, hingga seprai yang digunakan oleh penderita.

Dr. Primrose Freestone, dosen senior Mikrobiologi Klinis di University of Leicester, mengungkapkan bahwa pakaian bekas bisa membawa berbagai mikroorganisme penyebab penyakit.

Baca Juga:  Cuaca Tidak Menentu, Warga Diminta Waspadai Hujan Ringan Disertai Angin

“Bakteri, virus, bahkan jamur bisa bertahan pada kain yang tidak dicuci. Ini dapat memicu penyakit, mulai dari diare hingga infeksi kulit serius,” katanya kepada Daily Mail.

Pakar juga mengingatkan bahwa virus moluskum termasuk dalam keluarga poxvirus, yang dapat menyebar ke seluruh tubuh jika benjolan digaruk. Meskipun tidak berbahaya bagi sebagian besar orang, infeksi ini bisa lebih serius bagi individu dengan sistem imun lemah.

Beberapa perawatan topikal seperti kalium hidroksida, asam salisilat, dan tretinoin dapat membantu mempercepat proses penyembuhan. Namun, langkah paling efektif tetaplah pencegahan.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600