Hibata.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Marisa, Kabupaten Pohuwato, memicu banjir besar di wilayah pertambangan rakyat alamotu hingga Hulawa.
Dalam sebuah video yang diunggah akun Facebook Alfin Celuler, terlihat derasnya arus air menghantam area tambang hingga menghanyutkan sejumlah camp milik para penambang.
Rekaman berdurasi singkat itu memperlihatkan air keruh bercampur lumpur menggenangi lokasi tambang. Bangunan-bangunan semi permanen tampak oleng, sebagian terbawa arus.
Dari kejauhan, terdengar teriakan warga yang panik memanggil nama Tuhan—“Ya Allah… Allahu Akbar…”—menandai suasana mencekam di lokasi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pohuwato mengimbau masyarakat di seluruh wilayah untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.
Kepala Pelaksana BPBD Pohuwato, Abdulmutalib Dunggio, mengatakan kondisi cuaca saat ini tidak menentu dan berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, maupun pohon tumbang.
“Pada prinsipnya kami berharap seluruh masyarakat meningkatkan kewaspadaan, baik yang berada di perkotaan maupun di desa. Kondisi cuaca saat ini tidak menentu, sehingga semua pihak perlu lebih siap menghadapi kemungkinan bencana,” ujar Abdulmutalib, Minggu, 26 Oktober 2025.
Imbauan tersebut menindaklanjuti peringatan dari BMKG Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo, yang memprediksi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai petir di sejumlah wilayah Provinsi Gorontalo, termasuk Pohuwato.
Kondisi itu berpotensi menimbulkan bencana seperti genangan, longsor, hingga jalan licin yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
BPBD Pohuwato meminta para camat, lurah, kepala desa, dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca, serta rutin memantau informasi resmi dari BMKG dan BPBD.
Warga juga diminta menjaga kebersihan saluran air, memangkas dahan pohon yang rapuh, serta menyiapkan perlengkapan darurat seperti makanan instan, obat-obatan, dan senter.
Khusus bagi warga di daerah rawan banjir dan longsor, Abdulmutalib mengingatkan agar segera melakukan evakuasi mandiri jika kondisi memburuk. Sementara pengguna jalan diminta berhati-hati karena jarak pandang berkurang saat hujan deras.
“Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak panik, namun selalu siap siaga. Kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam mengurangi risiko bencana,” kata Abdulmutalib.
BPBD Pohuwato membuka kanal komunikasi darurat melalui perangkat desa dan grup WhatsApp Satgas Penanggulangan Bencana untuk menerima laporan cepat dari masyarakat.













