Hibata.id – Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Provinsi Gorontalo menggelar rapat internal dalam rangka membahas beberapa agenda masa sidang ketiga yang akan dilaksanakan pada bulan Mei, mendatang.
Dalam rapat yang digelar di Ruang Inogaloma, gedung DPRD Provinsi Gorontalo, dibahas beberapa agenda krusial, termasuk membahas mengenai usulan atau rekomendasi Penjabat (PJ) Gubernur Gorontalo untuk masa jabatan 2024-2025, menunggu Gubernur Definitif hasil Pemilukada November yang akan datang.
Baca Juga: Adhan Dambea: Kedatangan Presiden RI Tak Ada Nilai Tambah
“Kita diberi batas waktu hingga 12 Mei untuk menindaklanjuti surat dari Kementerian Dalam Negeri terkait hal ini,” ungkap Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Paris RA. Jusuf, dalam wawancara.
Selain pembahasan tentang PJ Gubernur, Banmus juga mengupas 4 rancangan peraturan daerah (ranperda), baik yang berasal dari inisiatif pemerintah eksekutif maupun legislatif.
Tak hanya itu, rapat ini juga membahas tentang Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan pertanggungjawaban Gubernur tahun anggaran 2023-2024, termasuk Paripurna terkait hal ini.
“LHP ini sangat penting, karena LHP ini jadi dasar bagi kita, untuk membuat lagi Paripurna Laporan Pertanggungjawaban Gubernur,” ujar Paris.
“Nah, nanti setelah itu, kita masuk pada pembahasan tentang perubahan anggaran, yang diawali dengan pembahasan KUA-PPAS perubahan,” sambungnya.
Beragam paripurna tingkat satu maupun dua, serta dialog interaktif kopi morning dan kopi lolango juga telah dibahas dan diagendakan dalam rapat hari ini. Paris Jusuf menambahkan bahwa agenda tersebut rata-rata akan dilaksanakan pada bulan Mei mendatang.
Baca Juga: Yuriko-Syamsu Dikabarkan Bakal Maju di Pilkada Bone Bolango
Dengan agenda yang begitu padat, rapat Banmus DPRD Provinsi Gorontalo menjadi momentum penting dalam menentukan arah kebijakan dan tindakan di Provinsi Gorontalo untuk tahun 2024.
Begitu pula paripurna-paripurna lanjutan-lanjutan, baik paripurna tingkat satu maupun tingkat dua, serta dialog interaktif “kopi morning” dan “kopi lolango” juga sudah dibahas oleh banmus.
“Tadi ada masukan bahwa Dialog interaktif ini dilaksanakan tidak hanya di Gorontalo saja, tetapi juga diluar Gorontalo. Karena tidak sedikit Warga Gorontalo yang ada diluar daerah, yang juga perlu diserap aspirasinya melalui kegiatan ini. Dan itu sedang kami pertimbangkan,” pungkasnya.
