Hibata.id – Suasana kawasan wisata Pohon Cinta, Marisa, hari ini beda dari biasanya. Ribuan warga tumpah ruah menyambut Festival Pesona Pohon Cinta (FPPC) 2025, acara yang nggak cuma penuh hiburan, tapi juga membawa misi besar: mempercepat digitalisasi ekonomi Pohuwato lewat QRIS.
Festival ini jadi bukti nyata sinergi antara Bank Indonesia Provinsi Gorontalo dan Pemkab Pohuwato dalam mendorong transaksi non tunai dan cinta terhadap Rupiah.
Melalui program Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah (CBP Rupiah) serta dukungan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), QRIS makin merakyat.
FPPC 2025 dibuka dengan jalan sehat bareng Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail, Kepala Perwakilan BI Gorontalo Bambang Satya Permana, dan Wakil Bupati Pohuwato Iwan S. Adam.
Mereka bareng-bareng mencanangkan Kawasan Transaksi Non Tunai, alias area di mana semua transaksi pakai QRIS.
Dalam sambutannya, Bambang bilang kalau kolaborasi BI dan Pemda sudah jalan sejak empat tahun lalu dan hasilnya kelihatan.
Merchant QRIS di Pohuwato naik jadi 9.368 per Juni 2025, dari sebelumnya 8.337. Tapi kalau dibandingkan total merchant QRIS se-Provinsi Gorontalo yang tembus 132 ribu, angka di Pohuwato masih perlu digenjot.
“Sekarang waktunya semua warung, toko, agen, dan UMKM gabung QRIS. Nggak cuma keren, transaksi QRIS itu cepat, mudah, murah, aman, dan andal,” kata Bambang.
QRIS bukan cuma alat bayar digital, tapi jadi simbol kemajuan ekonomi Pohuwato yang Sehat, Hijau, Andal, Agamis, dan Produktif (SIAP).
Bukan festival biasa, FPPC 2025 juga jadi ajang dukung Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD). Kawasan Non Tunai yang dicanangkan hari ini jadi tantangan bersama: masyarakat diajak benar-benar pindah dari uang tunai ke digital.
“Satu QRIS untuk Semua. Yuk, biasakan QRIS di mana pun dan kapan pun. Dulo ito mo make QRIS, demi ekonomi Pohuwato yang makin keren,” ajak Bambang disambut tepuk tangan pengunjung.
Setelah seremoni, Gubernur dan para pejabat keliling booth UMKM yang sudah pakai QRIS. Mereka cek langsung bagaimana transaksi digital berjalan lancar, bahkan untuk beli kopi, camilan, sampai kerajinan tangan khas Gorontalo.
Tiga hari ke depan, FPPC bakal jadi panggung untuk seni, budaya, dan inovasi digital. Ada pentas seni anak, karnaval budaya multi etnis, lomba tari kreasi Gorontalo, fashion show Karawo, sampai konser musik digital Live QRIS Concert. Pameran UMKM juga digelar full day, jadi etalase produk lokal yang kini makin go digital.
Dengan semangat warga, dukungan Pemkab, dan dorongan Bank Indonesia, FPPC 2025 jadi tonggak penting digitalisasi ekonomi daerah. QRIS bukan cuma tren sesaat, tapi mulai jadi bagian dari gaya hidup masyarakat Pohuwato.












