Hibata.id – Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo terus memperkuat komitmen dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan melalui pengembangan ekonomi keuangan syariah serta percepatan digitalisasi transaksi.
Komitmen itu diwujudkan melalui peresmian Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat) dan Kawasan Kuliner Non Tunai Danau Perintis, yang dirangkaikan dengan Kick Off Festival Maleo bertajuk “Menuju Gorontalo sebagai Destinasi Utama Pariwisata Ramah Muslim.”
Kepala Perwakilan BI Provinsi Gorontalo dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengembangan Zona KHAS dan Kawasan Kuliner Non Tunai merupakan bentuk sinergi nyata antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Gorontalo, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, dan KDEKS Gorontalo.
Program ini diharapkan dapat memperkuat posisi Gorontalo sebagai salah satu destinasi wisata ramah Muslim di Indonesia Timur.
“Zona KHAS hadir untuk mendorong pelaku UMKM kuliner memenuhi standar halal, aman, dan sehat. Hal ini akan meningkatkan daya saing produk sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan, terutama wisatawan Muslim,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo, Bambang Setya Permana.
Selain memperkuat branding wisata halal, kehadiran kawasan kuliner non tunai juga bertujuan memperluas akseptasi pembayaran digital di sektor pariwisata.
Dengan sistem transaksi nontunai, pengunjung dapat bertransaksi lebih praktis, aman, dan efisien.
Sementara bentuk kolaborasi yang telah dilakukan antara BI dan mitra strategis meliputi:
- Fasilitasi sertifikasi halal bagi sembilan UMKM di Danau Perintis dengan total 53 produk yang telah bersertifikat halal;
- Sosialisasi dan fasilitasi sertifikasi laik higiene sanitasi kepada 10 UMKM kuliner di kawasan tersebut;
- Penyediaan atribut Zona KHAS, termasuk gapura, totem sign board, dan hiasan Asmaul Husna untuk memperkuat identitas kawasan.
Bank Indonesia berharap pengembangan ini mampu meningkatkan daya tarik wisata Danau Perintis sebagai destinasi unggulan di Bone Bolango.
Selain itu, program ini diharapkan dapat memberdayakan pelaku usaha lokal agar lebih siap bersaing dalam ekosistem ekonomi syariah dan digital.
“Kami berharap Zona KHAS dan Kawasan Kuliner Non Tunai Danau Perintis menjadi model pengembangan kawasan wisata halal di Gorontalo, yang tidak hanya memperkuat ekonomi lokal, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya ekonomi syariah yang berkeadilan dan berkelanjutan,” tutupnya.













