Hibata.id – Intensitas hujan yang tinggi saat ini kerap melanda Provinsi Gorontalo. Salah satunya di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol) yang mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor.
Lantas apa yang membuat Bonebol tengah diguyur hujan?. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sta. Klim. Kelas IV Tilongkabila memberikan pernyataan resmi terkait perkembangan cuaca di wilayah Kabupaten Bone Bolango.
Baca Juga: Kabar Bumi Akan Gelap 3 Hari, Berikut Penjelasan BMKG
Menurut pemantauan mereka beberapa bulan terakhir wilaya Bone Bolango memang sedang menghadapi fase curah hujan yang cukup tinggi.
Menurut Forecaster BMKG, Dimas Yudistira mengatakan, berdasarkan pantauan citra satelit, distribusi awan kontektif di wilayah Gorontalo mengalami perkembangan yang signifikan. Sehingga, imbasnya adalah curah hujan tinggi di wilayah Kabupaten Bone Bolango.
“Kemarin saya lihat perkembangan awan di bagian selatan terdapat awan kontektif. Jadi, imbasnya pada Kabupaten Bone Bolango,” kata Dimas.
Baca Juga: Rekam Teman Wanita Dalam WC, Oknum Pegawai BMKG Bonebol Jadi Tersangka
Dimas menyebut, bisa saja perkembangan dari awan kontektif itu, dapat mengakibatkan curah hujan tinggi yang terus menerus. Bahkan, situasi itu akan berdampak banjir di beberapa wilayah yang ada di Bone Bolango dan sekitarnya.
“Karena perkiraan kita ke depan, curah hujan di wilayah Gorontalo ini potensinya sedang sampai lebat dan disertai oleh angin kencang,” ujarnya.
Selain itu, dari kombinasi fenomena cuaca yang terpantau oleh BMKG, diperkirakan akan terjadi hujan yang signifikan dari tanggal 9 juli sampai tanggal 15 Juli 2024.
Baca Juga: Rekam Bagian Intim Wanita, Netizen Desak Pegawai BMKG Gorontalo Dikebiri
“Dari potensi itu, akan terjadi curah hujan yang sedang hingga lebat,” ucapnya
Maka, Dimas menghimbau kepada masyarakat Gorontalo dan Kawasan Bone Bolango, agar tetap waspada terhadap potensi bencana yang akan terjadi.
“Caranya dengan tetap mengenali potensi bencana di tempat masing-masing. Serta, tetap update dengan informasi dari BMKG,” ia menandaskan.