Hibata.id – Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi, menegaskan pentingnya menjaga keberlanjutan dan integritas kepengurusan Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai garda terdepan dalam pelayanan kemanusiaan. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Rapat Pleno Diperluas PMI Kabupaten Gorontalo di Aula Dinas Kesehatan, Selasa, 15 Oktober 2025.
Dalam arahannya, Sofyan menekankan agar seluruh pengurus tetap berkomitmen hingga akhir masa bakti. Ia mengingatkan bahwa PMI bukan sekadar organisasi, melainkan ruang pengabdian paling tulus dalam kerja-kerja kemanusiaan.
“PMI adalah tempat paling ikhlas untuk beramal. Saya pernah menjabat sebagai Ketua PMI Kabupaten Gorontalo, dan saya tahu betul tantangan dan nilai pengabdian di dalamnya,” ujar Sofyan. Ia juga mengungkapkan bahwa kebutuhan darah di Kabupaten Gorontalo saat ini mencapai sekitar 560 kantong per hari.
Rapat pleno ini digelar sebagai bagian dari persiapan menuju Musyawarah Kabupaten (Muskab) PMI, menyusul pengunduran diri Roni Sampir dari posisi Ketua PMI Kabupaten Gorontalo.
Ketua PMI Provinsi Gorontalo, Ishak Liputo, yang turut hadir, menegaskan bahwa sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PMI, pengisian jabatan ketua tidak bisa dilakukan melalui penunjukan langsung. Prosesnya harus melalui mekanisme musyawarah.
“PMI Provinsi tidak punya kewenangan menunjuk ketua. Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla, juga telah menginstruksikan agar musyawarah segera dilaksanakan untuk memilih ketua baru periode 2025–2030,” kata Ishak.
Pleno tersebut turut dihadiri oleh Pelaksana Tugas Ketua PMI Kabupaten Gorontalo, pengurus PMI kecamatan, dan perwakilan PMI Provinsi. Kehadiran Bupati Sofyan dinilai memperkuat dukungan pemerintah daerah terhadap PMI, khususnya dalam pelayanan darah dan aksi-aksi kemanusiaan lainnya.













