Kota Gorontalo

Cara Adhan Dambea Cari Solusi Konkret Masalah Kota Gorontalo Lewat Munas APEKSI ke-VII

×

Cara Adhan Dambea Cari Solusi Konkret Masalah Kota Gorontalo Lewat Munas APEKSI ke-VII

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea saat hadir di Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-VII di Surabaya pada 6 Mei 2025. (Foto: Humas Pemkot Gorontalo)
Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea saat hadir di Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-VII di Surabaya pada 6 Mei 2025. (Foto: Humas Pemkot Gorontalo)

Hibata.id – Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, memanfaatkan forum nasional Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-VII di Surabaya sebagai ajang strategis untuk mempercepat pembangunan dan mengatasi berbagai persoalan mendasar di daerahnya. Ajang yang berlangsung sejak 6 Mei 2025 itu menjadi wadah bagi Pemkot Gorontalo untuk menggali pengalaman, membangun jejaring, dan mencari solusi konkret bagi isu-isu lokal.

Salah satu fokus utama Adhan adalah penanganan masalah sampah. Ia aktif berdiskusi dengan kepala daerah dari kota-kota yang telah berhasil dalam pengelolaan limbah, dengan tujuan mengadaptasi strategi yang sesuai dengan karakteristik Kota Gorontalo.

Scroll untuk baca berita

“Pak Wali benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari solusi konkret soal penanganan sampah,” ujar Hadi Sutrisno, Ketua Tim Komunikasi Wali Kota Gorontalo.

Baca Juga:  Cara KORPRI Kota Gorontalo Menjaga Kelestarian Lingkungan

Selain mengikuti forum pleno, delegasi Kota Gorontalo juga ambil bagian dalam rangkaian Indonesia City Expo (ICE), pameran nasional yang menampilkan pencapaian pembangunan dan produk unggulan kota-kota se-Indonesia. Kegiatan ini menjadi ruang promosi sekaligus pembelajaran.

Di sisi kebudayaan, Kota Gorontalo tampil mencolok dalam karnaval budaya APEKSI dengan menghadirkan busana khas karawo, yang dikenakan oleh para pegawai perempuan Pemkot. Penampilan mereka tak hanya menjadi bentuk pelestarian budaya, tetapi juga strategi promosi karawo sebagai identitas tekstil Gorontalo.

“Pegawai perempuan kami juga mengikuti Ladys Program, membahas peran strategis perempuan dalam pembangunan daerah, termasuk optimalisasi layanan Posyandu berbasis enam indikator SPM,” jelas Hadi.

Baca Juga:  Pemkot Gorontalo Gelar Prosesi Adat Tenggeyamo untuk Menentukan 1 Syawal

Dalam program itu, para peserta perempuan didorong untuk berkontribusi lebih aktif dalam pemenuhan standar pelayanan minimal, khususnya di bidang kesehatan ibu dan anak.

Hal menarik lainnya, perjalanan rombongan dari Jakarta ke Surabaya dilakukan menggunakan kereta api dan dibiayai langsung oleh Wali Kota Adhan Dambea dengan dana pribadi, sebagai bentuk efisiensi anggaran sekaligus contoh kesederhanaan dalam kepemimpinan.

Adhan juga menaruh perhatian besar pada pengembangan ekonomi lokal melalui sesi ICE Business Talks, yang membahas penguatan ekosistem wirausaha daerah. “Daerah harus mandiri dan mendorong pertumbuhan ekonomi lewat sektor usaha kecil dan menengah,” ujar Hadi.

Baca Juga:  Sekda Ismail Madjid: RKPD 2026 Tak Boleh Melenceng dari Visi Misi Adhan–Indra

Topik transformasi digital turut menjadi agenda penting. Pemkot Gorontalo aktif mengikuti kegiatan berbasis teknologi informasi yang mendorong percepatan digitalisasi layanan publik dan tata kelola pemerintahan.

“Digitalisasi adalah masa depan pemerintahan yang efisien, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Melalui keikutsertaan dalam Munas APEKSI ke-VII ini, Wali Kota Adhan Dambea menegaskan kembali komitmennya untuk membawa perubahan nyata di Gorontalo, dengan menyelaraskan program nasional, menggali praktik terbaik dari kota lain, dan menyesuaikannya secara kontekstual untuk kesejahteraan warga.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600