Scroll untuk baca berita
CEK FAKTA

Cek Fakta: Video 700 Kepala Desa Ditangkap KPK Hoaks, Faktanya Terkait Korupsi di Sulsel

×

Cek Fakta: Video 700 Kepala Desa Ditangkap KPK Hoaks, Faktanya Terkait Korupsi di Sulsel

Sebarkan artikel ini
Tangkapan layar - Video 700 Kepala Desa Ditangkap KPK Hoaks, Faktanya Terkait Korupsi di Sulsel/Hibata.id
Tangkapan layar - Video 700 Kepala Desa Ditangkap KPK Hoaks, Faktanya Terkait Korupsi di Sulsel/Hibata.id

Hibata.id – Sebuah video yang beredar di media sosial Facebook mengklaim bahwa 700 kepala desa ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Namun, setelah ditelusuri, informasi tersebut terbukti tidak benar alias hoaks.

Scroll untuk baca berita

Fakta, Klarifikasi, Sumber Resmi

Penelusuran terhadap klaim video tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sumber resmi, baik dari KPK maupun lembaga pemerintah lainnya, yang mengonfirmasi penangkapan massal terhadap ratusan kepala desa.

Dilansir dari situs pemeriksa fakta turnbackhoax.id, hasil pencarian menggunakan mesin Google dengan kata kunci “700 kepala desa ditangkap KPK” tidak menemukan hasil berita yang kredibel atau pernyataan dari pihak berwenang yang membenarkan informasi tersebut.

Baca Juga:  Cek Fakta: Klaim BSU Rp1,7 Juta dari Kemnaker di Medsos Ternyata Penipuan

Sementara itu, hasil pelacakan visual menggunakan Google Lens mengarah pada video konferensi pers mengenai penetapan 21 tersangka kasus korupsi oleh Polda Sulawesi Selatan. Video tersebut telah ditayangkan di kanal YouTube KompasTV Biro Makassar dengan judul “Polda Sulsel Tetapkan 21 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Senilai 2 Miliar dari 3 Kasus”, yang diunggah pada November 2024.

Baca Juga:  Cek Fakta: BKN Tegaskan Pesan Berantai Berisi Tautan Aplikasi di WhatsApp adalah Hoaks

Dengan demikian, klaim penangkapan 700 kepala desa oleh KPK merupakan disinformasi yang menyesatkan publik.
Kutipan Klarifikasi

“Video tersebut tidak ada kaitannya dengan KPK menangkap 700 kepala desa. Itu adalah dokumentasi konferensi pers Polda Sulsel mengenai kasus korupsi lain yang berbeda konteks,” demikian penjelasan dalam artikel Turnbackhoax.id, dikutip Minggu (8/6/2025).

Hoaks serupa kerap beredar menjelang momentum politik atau saat isu sensitif menyeruak di ruang publik. Masyarakat diimbau agar lebih cermat dan memverifikasi informasi yang tersebar di media sosial sebelum mempercayai dan membagikannya.
Penutup dan Imbauan

Baca Juga:  Cek Fakta: Nama Jusuf Hamka Dicatut untuk Penipuan Online, Waspadai Tiga Hoaks Ini

Pemerintah, aparat penegak hukum, dan organisasi pemeriksa fakta terus mengingatkan publik untuk menghindari penyebaran informasi palsu yang dapat menyesatkan dan menimbulkan keresahan.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600