Hibata.id – Beredar video yang mengklaim Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Ketua Dewan Energi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan ditangkap polisi. Setelah ditelusuri, video tersebut terbukti hasil rekayasa berbasis kecerdasan buatan atau deepfake.
Video yang menampilkan adegan penangkapan dua pejabat tinggi negara itu pertama kali beredar di platform media sosial X (dulu Twitter), dan langsung memicu reaksi serta spekulasi publik. Namun, hasil verifikasi menunjukkan bahwa konten tersebut tidak sesuai fakta.
Dilansir dari Kompas.com, pada sisi kanan atas video terlihat watermark bertuliskan “PixVerse.ai”, yaitu platform pembuat video AI dari teks dan gambar.
Selain itu, pemeriksaan menggunakan perangkat deepware.ai menunjukkan bahwa video tersebut memiliki tingkat probabilitas 91 persen sebagai deepfake atau rekayasa digital.
“Konten semacam ini bisa menyesatkan masyarakat dan memicu disinformasi jika tidak diverifikasi secara akurat,” tulis laporan Kompas.com yang mengutip analisis pakar teknologi informasi.
Teknologi deepfake kini menjadi tantangan baru dalam penyebaran informasi digital, terutama menjelang momentum politik dan ekonomi penting. Kecanggihan teknologi ini mampu memanipulasi wajah, suara, hingga gerakan tokoh publik secara meyakinkan.
Pemerintah dan para pengamat digital terus mengimbau masyarakat untuk lebih kritis dalam menyikapi setiap konten yang tersebar di internet, terutama yang berpotensi merusak reputasi pejabat atau mengganggu ketertiban publik.
Masyarakat diharapkan tidak langsung mempercayai informasi yang viral tanpa verifikasi sumber. Gunakan saluran resmi dan media kredibel untuk mendapatkan informasi yang akurat dan berimbang.