Scroll untuk baca berita
Kabar

Dana Masjid UNIPO Dipertanyakan, Mahasiswa Geram Pembangunan Tak Kunjung Dimulai

Avatar of Hibata.id✅
×

Dana Masjid UNIPO Dipertanyakan, Mahasiswa Geram Pembangunan Tak Kunjung Dimulai

Sebarkan artikel ini
Kampus Universitas Pohuwato (UNIPO). Foto: Ist/Hibata.id
Kampus Universitas Pohuwato (UNIPO). Foto: Ist/Hibata.id

Hibata.id – Proyek pembangunan Masjid Kampus UNIPO kembali jadi perbincangan panas di kalangan mahasiswa. Waktu terus berjalan, tapi bangunan masjid belum juga berdiri. Padahal, iuran untuk pembangunannya sudah dikumpulkan sejak 2019.

Gretty Saleh, bendahara pengelolaan dana masjid, akhirnya buka suara menanggapi keresahan tersebut. Ia menegaskan bahwa sumber dana berasal murni dari internal kampus, tanpa campur tangan pemerintah atau pihak luar.

“Ini kampus murni swasta tanpa kontribusi dari pemerintah. Jadi yayasan punya hak penuh dalam pengelolaan. Tidak semua urusan internal harus diumbar keluar,” ujarnya kepada wartawan.

Gretty juga meluruskan bahwa dirinya hanya menjalankan fungsi sebagai bendahara, bukan penentu kebijakan atau pelaksana pembangunan. Dana yang ada, katanya, berasal dari iuran mahasiswa, dosen, dan pengajuan proposal bantuan.

Baca Juga:  PWI Gorontalo Kecam Kekerasan Terhadap Wartawan

“Kalau ada iuran, itu urusan internal. Tapi yang pasti, uangnya ada dan akan dipakai untuk keperluan yang sesuai,” tegasnya.

Soal transparansi, Gretty mengklaim dana tetap aman dan siap dipertanggungjawabkan secara hukum.

“Saya taruhannya. Kalau sampai ini masuk ranah hukum, saya siap bertanggung jawab. Tapi jangan fitnah saya seolah jadi penghambat. Dana itu ada, jangan dijadikan alat lempar tanggung jawab,” tutupnya.

Namun, pernyataan itu langsung dibantah oleh sejumlah mahasiswa. Salah satunya datang dari Moh. Irfandi Djumaati, aktivis kampus yang merasa kecewa dengan mandeknya proyek.

Baca Juga:  Diduga Masalah Tukin ASN, Kakanwil Kemenag Gorontalo Dinonaktifkan

“Pengukuran sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu. Ini sudah mau masuk akhir tahun 2025, tapi fisik bangunan masjid belum juga terlihat. Ini ada apa sebenarnya?” ujarnya.

Irfandi bahkan mengingatkan bahwa Bupati Pohuwato sempat menyatakan niat membantu secara pribadi saat acara pelepasan mahasiswa KKN-T pada 20 Januari 2025.

Keresahan mahasiswa sejalan dengan pernyataan Umar Sunge, Ketua Panitia Pembangunan Masjid UNIPO, yang juga mengakui bahwa dana memang bersumber dari internal kampus.

“Jangan sampai ini proyek mandek, sementara dana sudah dikumpulkan sejak 2019. Ini bisa menjadi persoalan serius jika tidak ada kejelasan. Kami sebagai mahasiswa berhak tahu transparansi penggunaan anggaran yang dikumpulkan atas nama masjid,” lanjut Irfandi.

Baca Juga:  Persit Korem 133/NW Gelar Senam Sehat Bersama, Dorong Gaya Hidup Sehat

Kondisi ini mencerminkan lemahnya komunikasi antara pihak yayasan dan mahasiswa. Proyek yang awalnya menjadi simbol keagamaan kampus kini justru memicu ketegangan.

Mahasiswa menilai, tanpa keterbukaan informasi, isu ini bisa melebar ke persoalan kepercayaan terhadap manajemen kampus.

Jika pihak yayasan UNIPO tidak segera memberi penjelasan terbuka dan menunjukkan progres nyata, polemik ini dikhawatirkan akan terus membesar dan memicu krisis internal di lingkungan akademik Universitas Pohuwato.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel