Hibata.id – Dewan Pers menggelar seminar bertajuk “Penggunaan AI untuk Desain Proposal Marketing Bisnis Pers” di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Hal ini guna mendorong pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam memperkuat strategi pemasaran industri media di era digital.
Kegiatan dibuka Wakil Ketua Dewan Pers Totok Suryanto, dengan menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Ketua Komisi Digital dan Availability Dewan Pers Dahlan Dahi.
Ketua Umum Indonesia Digital Association (IDA) Dian Gemiano, serta Konsultan Digital dan Teknologi sekaligus Co-CEO Think.web Ramya Prajna S.
Dalam sambutannya, Totok menyatakan antusiasnya mengikuti seminar ini.
“Ketika mendapat laporan ada rencana pelatihan penggunaan AI, saya sangat bersemangat untuk hadir, meski secara online,” katanya.
Totok menilai, kehadiran AI kini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, layaknya telepon genggam.
“Apalagi bagi wartawan. Saya sudah 35 tahun menjadi jurnalis, dan baru tiga tahun terakhir ini cukup terkaget-kaget dengan munculnya teknologi baru seperti AI,” ungkapnya.
Ia menuturkan pengalamannya memanfaatkan AI dalam diskusi maupun pencarian informasi.
“Kalau dulu kita hanya mengandalkan Google, sekarang AI menawarkan banyak variasi. Contohnya ChatGPT yang bisa membantu menjawab berbagai kebutuhan,” jelas Totok.
Menurut Totok, seminar ini penting untuk dilanjutkan dengan jangkauan peserta lebih luas, terutama kalangan jurnalis.
“Dewan Pers sudah mengeluarkan peraturan penggunaan AI bagi pers sejak periode sebelumnya. Kami menyadari bahwa AI akan menjadi kebutuhan, bahkan di tingkat masyarakat paling bawah,” ujarnya.
Totok mencontohkan, anak-anak pun kini akrab dengan produk AI.
“Ketika diberi gawai untuk menonton video atau gambar, sering kali di dalamnya sudah ada sentuhan AI. Ini sudah menjadi bagian dari kehidupan kita, dan saya yakin ke depan akan semakin berkembang pesat,” katanya.
Ia menambahkan, pemanfaatan AI juga meluas ke berbagai bidang, termasuk yang sebelumnya dianggap tidak terkait.
“Anak saya sekolah di Australia dan banyak mata kuliah tentang AI. Saya sempat bertanya, apa hubungannya AI dengan manajemen lingkungan? Ternyata, di semua bidang, AI dibutuhkan,” pungkas Totok.
Seiring perkembangan teknologi, kecerdasan buatan kini menjadi salah satu pilar penting dalam transformasi digital. Industri media dituntut adaptif agar mampu bersaing dalam distribusi konten, strategi pemasaran, hingga peningkatan kualitas layanan informasi.
Dewan Pers berharap, melalui seminar ini, insan pers tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu mengoptimalkan AI secara strategis dalam pengelolaan bisnis media.
Dengan begitu, media nasional dapat tetap relevan, berdaya saing, dan berkontribusi dalam membangun ekosistem digital yang sehat.













