Hibata.id – Ketua Umum DPW Forum Kaum Pembela Rakyat (FKPR) Provinsi Gorontalo, Rahman Patingki, mendesak Kapolda Gorontalo untuk segera menangkap dan memeriksa Yosar Ruiba Monoarfa alias Oca, yang diduga terlibat sebagai koordinator dalam praktik Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Pohuwato.
Nama Yosar mencuat setelah akun TikTok dengan nama pengguna susupo_gorontalo mengunggah sebuah diagram konsorsium PETI yang beroperasi di Pohuwato. Dalam diagram konsorsium, Yosar disebut berperan sebagai koordinator lapangan untuk aktivitas PETI yang berlangsung di Kecamatan Paguat, Marisa, Patilanggio, Taluditi, dan Popayato Barat.
Desakan ini muncul setelah informasi yang beredar melalui sejumlah media mengungkapkan bahwa program hilirisasi yang sempat disampaikan oleh Yosar, yang jadi alasan untuk mengumpulkan dana dari aktivitas PETI. Fakta ini semakin memperkuat dugaan keterlibatan Yosar dalam aktivitas pertambangan ilegal di Pohuwato.
Rahman Patingki juga menuntut agar Kapolda Gorontalo tidak hanya menindak tegas Yosar, tetapi juga memeriksa oknum aparat penegak hukum (APH) yang diduga turut terlibat dalam jaringan tersebut. Ia menegaskan bahwa penyelesaian masalah PETI di Pohuwato, Boalemo, dan Kabupaten Gorontalo harus menjadi prioritas Kapolda sebelum masa pensiunnya.
“Kami mendesak Kapolda Gorontalo untuk serius menangani masalah PETI ini. Jangan biarkan praktik ilegal ini terus berkembang, karena dampaknya sangat besar terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar,” ujar Rahman.
Masyarakat juga berharap agar pihak kepolisian segera mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan masalah pertambangan ilegal di Gorontalo, demi menciptakan keadilan dan kepastian hukum yang lebih baik di wilayah tersebut.