Hibata.id – Supriadi Urep, warga Desa Padengo, Kecamatan Popayato Barat, Kabupaten Pohuwato, mengeluhkan tidak adanya tindakan dari pemerintah daerah atas banjir yang melanda desanya.
Sejak pukul 02.00 siang, Desa Padengo terendam banjir akibat curah hujan tinggi. Luapan air sungai membuat ketinggian air mencapai betis orang dewasa.
Supriadi menyebutkan, setidaknya 30 rumah dan 104 jiwa terdampak banjir di desanya. Namun, hingga kini belum ada tindakan dari Pemda Pohuwato untuk memberikan solusi.
“Sejak pukul 02.00 Siang tadi, hujan belum juga redah sampai sekarang. Takutnya, kejadian terparah terulang lagi,” kata Supriadi Urep kepada Hibata.id, pada Sabtu (25/1/2025).
Sebenarnya, kata Supriadi, hampir setiap tahun desanya dilanda banjir saat musim penghujan. Pada 2019, katanya, banjir terparah membuat Puskesmas Popayato Barat terpaksa dipindahkan.
“Balai Sungai sudah tiga kali meninjau desa kami, dan Bupati Pohuwato juga pernah datang. Namun, hingga kini, tidak ada solusi yang diberikan,” ujarnya.
Padahal, kata Supriadi, warga Desa Padengo sangat berharap Pemda Pohuwato dan Balai Sungai dapat segera mencari solusi dan melakukan pengerukan sungai agar banjir tak terulang.
“Kami minta Pemda dan Balai Sungai segera mencari solusi, seperti pengerukan sungai, memperluas jalur air, atau pemasangan bronjong,” ungkap Supriadi.
Dirinya tak mempermasalah jika solusi yang akan dilakukan harus menunggu realisasi anggaran tahun 2025. Setidaknya, sebagai bagian dari pemerintah desa, ia bisa memberikan jawaban kepada warganya.