Hibata.id – Proses seleksi Tenaga Pendamping kegiatan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) tahun 2025 di Gorontalo menjadi sorotan setelah mencuat adanya dugaan praktik nepotisme dan intervensi orang dalam.
Masyarakat bahkan mempertanyakan transparansi seleksi yang dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Gorontalo.
Dugaan ini menguat setelah ditemukan pelamar yang mendaftar di lebih dari satu posisi dan tetap dinyatakan lolos seleksi administrasi. Bahkan peserta yang namanya lebih dari satu posisi itu, dinyatakan lolos hingga hasil akhir.
“Jika satu orang melamar di beberapa posisi lalu tetap lolos hingga akhir, ini menimbulkan kecurigaan publik akan permainan orang dalam,” kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Tak hanya itu, dugaan ketidakwajaran sempat terendus beberapa tahun lalu, terdapat peserta yang bahkan tidak mengikuti tahapan wawancara pun tetap dinyatakan lolos.
Kondisi ini memicu spekulasi bahwa seleksi PISEW 2025 diduga kuat syarat akan praktik titipan dan tidak menjunjung prinsip keadilan. Panitia seleksi selalu beralasan bahwa pengumuman kelulusan dilakukan langsung oleh Kementerian.
Menanggapi isu tersebut, panitia seleksi memberikan klarifikasi resmi untuk meredam kekhawatiran publik.
“Proses seleksi kami laksanakan secara terbuka dan bisa diakses oleh masyarakat,” ujar Febrina Lasantu, perwakilan panitia seleksi PISEW 2025 saat dikonfirmasi Hibata.id, Kamis (3/7/2025).
Menurut Febrina, sistem rekrutmen telah diatur melalui petunjuk teknis yang jelas, termasuk ketentuan bagi pelamar yang mendaftar lebih dari satu posisi.
“Pelamar diperbolehkan mendaftar maksimal dua posisi berbeda, dengan syarat membuat dua akun dan mengikuti seleksi secara terpisah di masing-masing posisi,” jelasnya.
Berdasarkan data resmi, sebanyak 193 orang mendaftar pada seleksi PISEW 2025. Dari jumlah tersebut, hanya 39 pelamar yang lolos tahap administrasi.
Posisi yang dibuka antara lain Tenaga Ahli Provinsi (TAPr) satu orang, Asisten TAPr Bidang Administrasi satu orang, dan Fasilitator Masyarakat (FM) tujuh orang.
Febrina menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam praktik titipan atau nepotisme.
“Kami menjamin proses seleksi bebas dari unsur nepotisme. Semua berjalan sesuai prosedur,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pengumuman akhir memang dilakukan oleh Kementerian, namun BPPW Gorontalo hanya mengusulkan nama-nama pelamar yang telah melalui seleksi di daerah.
Dengan adanya klarifikasi ini, panitia berharap proses seleksi dapat berjalan sesuai prinsip good governance serta menjawab keraguan publik terkait integritas pelaksanaan program PISEW 2025 di Gorontalo.