Peristiwa

Erupsi Gunung Lewotobi, Wisatawan Tempuh Rute Jalur Laut

×

Erupsi Gunung Lewotobi, Wisatawan Tempuh Rute Jalur Laut

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi - Gunung Semeru Erupsi Lagi Senin Dini Hari, Letusan Setinggi 1.000 Meter/Hibata.id
Ilustrasi - Gunung Semeru Erupsi Lagi Senin Dini Hari, Letusan Setinggi 1.000 Meter/Hibata.id

Hibata.id – Aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores, Nusa Tenggara Timur, membuat operasional Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo sempat dihentikan sementara.

Penutupan bandara ini berdampak pada para wisatawan yang tertahan di daerah tersebut, yang akhirnya harus mencari alternatif perjalanan. Aktivitas bandara kemudian dilanjutkan pada Kamis, 14 November 2024, setelah situasi dinilai kondusif.

Di antara mereka yang terdampak adalah pemilik akun TikTok @afifah__yusuf, yang dalam video viralnya membagikan pengalaman perjalanan darat dan laut untuk meninggalkan Labuan Bajo.

“Salah satu opsi yang diambil adalah lewat darat dan laut. Stay safe semua!!” tulisnya, Selasa, 12 November 2024.

Baca Juga:  Berikut Nama-Nama Korban Tambang Suwawa Dalam Pencarian, Termasuk…

Dalam video berdurasi 58 detik, Afifah terlihat menaiki kapal cepat menuju Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, setelah sebelumnya sempat berkoordinasi dengan pihak bandara.

Opsi perjalanan yang ditempuh mencakup speed boat, feri, hingga transportasi darat menuju daerah yang masih dapat diakses penerbangan.

Setelah tiba di Sape, ia melanjutkan perjalanan ke Bima dan kemudian ke Poto Tano, Nusa Tenggara Barat, menggunakan feri menuju Lombok.

Baca Juga:  Bus Anak Sekolah Milik PT DSP Terbalik di Batui

Setelah sempat menginap di hotel di Lombok, Afifah berencana melanjutkan perjalanan ke Bali, sebelum akhirnya terbang ke Jakarta.

Pemerintah melalui Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengonfirmasi bahwa sekitar 602 wisatawan tertahan di Labuan Bajo akibat dampak erupsi Gunung Lewotobi.

Pihaknya menjamin adanya akses fasilitas, jalur alternatif, serta kebutuhan logistik selama proses evakuasi.

“Sejak awal erupsi, koordinasi dan kolaborasi lintas stakeholder sudah dilakukan,” ujar Menpar Widi dalam Rapat Penanganan Dampak Bencana, Rabu, 13 November 2024.

Jalur alternatif laut disiapkan, seperti rute Labuan Bajo ke Sape, Pelabuhan Poto Tano, Kayangan, hingga Benoa di Bali. Pemerintah juga menyediakan kebutuhan dasar seperti akomodasi, konsumsi, serta fasilitas lain bagi wisatawan yang terdampak.

Baca Juga:  Kecelakaan Maut di Toili Barat, Pengendara Motor Tewas di Tempat

Penyediaan fasilitas penginapan tambahan juga disiapkan, dengan total 505 kamar dari hotel bintang tiga hingga bintang lima di Labuan Bajo yang diperpanjang masa inapnya sejak 9 November 2024, demi menjamin kenyamanan para wisatawan yang terpaksa menunda perjalanan mereka.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600