Kabar

Excavator Terparkir Rapi di Lokasi PETI Pohuwato, Penertiban Hanya Formalitas?

×

Excavator Terparkir Rapi di Lokasi PETI Pohuwato, Penertiban Hanya Formalitas?

Sebarkan artikel ini
Sejumlah alat berat yang terparkir rapi di sejumlah PETI di Pohuwato. (Foto: Dok. Hibata.id)
Sejumlah alat berat yang terparkir rapi di sejumlah PETI di Pohuwato. (Foto: Dok. Hibata.id)

Hibata.id — Upaya penertiban terhadap aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Pohuwato, Gorontalo, semakin digencarkan. Meski sejumlah lokasi, seperti Bulangita dan Balayo, telah berhasil dihentikan, sebuah pemandangan mencurigakan muncul di lapangan.

Pada Minggu, 5 April 2025, tim Hibata.id mengamati beberapa titik yang sebelumnya menjadi kawasan pertambangan ilegal. Di dua lokasi—Desa Bulangita dan Balayo—terlihat sejumlah alat berat jenis excavator terparkir rapi, masih dalam kondisi baik dan terawat.

Namun, meskipun alat-alat tersebut tampaknya tidak digunakan untuk kegiatan pertambangan, keberadaannya yang dibiarkan begitu saja menimbulkan pertanyaan besar. Apakah alat berat ini benar-benar tidak berfungsi? Atau, ada kemungkinan aktivitas PETI akan beroperasi kembali?

Spekulasi ini mulai mengusik masyarakat dan pihak berwenang yang kini berupaya memastikan penertiban tidak hanya bersifat sementara. Keberadaan alat berat yang terparkir di lokasi PETI seolah menyimpan ancaman akan kembalinya praktik pertambangan ilegal yang dapat merusak alam dan kesehatan masyarakat tersebut.

Aktivis lingkungan Rifky Gobel kembali menyuarakan keresahannya PETI di Kabupaten Pohuwato tersebut. Ia secara tegas mengingatkan Kapolda Gorontalo dan Kapolres Pohuwato agar tidak menjadikan penertiban tambang ilegal hanya sebagai formalitas.

Baca Juga:  Kemendikbud Akan Bagikan Seragam Sekolah Gratis, ini Syaratnya

Menurut Rifky, langkah penertiban yang dilakukan aparat penegak hukum jangan sampai hanya sekadar untuk menunjukkan reaksi sesaat terhadap tekanan publik, terutama dari para aktivis lingkungan yang menyoroti kerusakan alam di wilayah tersebut.

“Jangan hanya diterbitkan beberapa hari, setelah itu beraktivitas kembali,” tegas Rifky dalam keterangannya kepada media.

Rifky menekankan pentingnya komitmen jangka panjang dari aparat untuk mengatasi persoalan tambang ilegal secara menyeluruh. Ia menyebut bahwa kerusakan lingkungan di Pohuwato sudah berada pada level yang mengkhawatirkan dan tidak bisa diselesaikan dengan tindakan setengah hati.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa masyarakat dan para pemerhati lingkungan menyambut baik kehadiran Kapolda Gorontalo dan Kapolres Pohuwato yang baru. Namun, Rifky berharap kedua pejabat baru ini bisa menunjukkan perbedaan nyata dibanding pendahulunya.

“Kami menaruh harapan besar dengan hadirnya Kapolda dan Kapolres yang baru. Jangan sampai, mereka ini hanya sama dengan pejabat lama yang memilih diam dan tak berbuat apa-apa terhadap aktivitas ilegal di Pohuwato,” ucap Rifky.

Baca Juga:  Polisi Diminta Periksa Kontraktor yang Diduga Ambil Material Tambang Galian C Ilegal di Toili

Aktivis muda tersebut juga meminta agar aparat tidak hanya menindak pelaku di lapangan, tetapi juga mengusut tuntas oknum yang diduga membekingi aktivitas PETI. Ia menilai selama ini ada pembiaran yang membuat tambang ilegal tetap beroperasi.

Rifky mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya media dan aktivis, untuk terus mengawasi dan memberikan tekanan agar penegakan hukum benar-benar berjalan konsisten dan berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa masa depan lingkungan Pohuwato bergantung pada keberanian aparat menegakkan aturan.

“Kalau dibiarkan terus, anak cucu kita nanti hanya akan mewarisi bekas luka tambang,” tandas Rifky.

Sebenarnya, langkah penertiban yang telah dilakukan sejatinya membawa dampak positif, mengurangi kerusakan lingkungan dan mengurangi risiko bagi kesehatan manusia.

Namun, jika tidak ada jaminan bahwa alat berat tersebut tidak akan digunakan lagi, maka upaya ini bisa saja menjadi sia-sia dan membuka celah bagi kembalinya eksploitasi ilegal.

Baca Juga:  Duh, Tambang Emas Ilegal di Hutan Boliyohuto Gunakan Alat Berat

Kejelasan dalam proses penertiban sangat diperlukan untuk menghentikan spekulasi yang berkembang. Lingkungan harus dilindungi secara maksimal, dan penertiban jangan sampai hanya menjadi formalitas belaka.

Tanpa pemantauan yang ketat dan upaya rehabilitasi menyeluruh terhadap kerusakan yang sudah terjadi, langkah ini berisiko tidak memberikan dampak positif yang signifikan.

Penertiban yang dilakukan oleh pihak berwenang di Pohuwato diharapkan dapat menjadi titik awal bagi perubahan yang lebih baik.

Namun, efektivitasnya akan sangat bergantung pada ketegasan dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk memastikan praktik PETI tidak kembali muncul.

Hibata.id akan terus memantau dan memberikan laporan terkini terkait perkembangan situasi ini. Dengan transparansi yang jelas dalam penertiban, diharapkan ini bisa menjadi contoh positif dalam pemberantasan PETI di seluruh Indonesia.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600