Hibata.id – Kota Gorontalo kembali mencetak prestasi di level regional. Kali ini, daerah yang dipimpin Wali Kota Adhan Dambea dan Wakil Wali Kota Indra Gobel itu masuk dalam nominasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) terbaik se-Sulawesi, berdasarkan penilaian Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Penghargaan atas pencapaian tersebut diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Indra Gobel dalam seremoni yang digelar di Jakarta, Jumat, 10 Oktober 2025.
Masuknya Kota Gorontalo sebagai salah satu nominator TPAKD terbaik tentu bukan tanpa alasan. Di bawah kepemimpinan Adhan–Indra yang baru berjalan sekitar tujuh bulan, berbagai inisiatif strategis mulai dijalankan, termasuk dalam memperluas inklusi keuangan.
Salah satu inisiatif kunci adalah penyusunan Roadmap TPAKD Kota Gorontalo. Kepala Badan Keuangan Kota Gorontalo, Nuryanto, menyebutkan bahwa roadmap ini menjadi dasar pijakan dalam pelaksanaan program-program keuangan inklusif di daerah.
“Program literasi keuangan, perluasan layanan perbankan, hingga edukasi investasi sederhana sudah mulai dilaksanakan. Meskipun belum maksimal karena keterbatasan sumber daya, arah dan komitmennya sudah jelas,” ujar Nuryanto melalui pesan singkat WhatsApp.
Ia juga menambahkan, komitmen kepala daerah dalam memfasilitasi akses perbankan—terutama bagi pelaku UMKM—menjadi faktor penting yang memperkuat posisi Gorontalo dalam nominasi ini.
“Insya Allah, seluruh program dalam roadmap TPAKD akan terus kami dorong. Meskipun kondisi fiskal tahun depan belum sepenuhnya membaik, semangat untuk memperluas inklusi keuangan tetap menjadi prioritas,” kata Nuryanto.
Sebagai informasi, TPAKD merupakan forum koordinasi antarinstansi yang dibentuk untuk mempercepat akses masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan formal. Inklusi keuangan, sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan RPJMD, menjadi indikator penting dalam menjaga stabilitas ekonomi makro dan keberlanjutan pembangunan daerah.
Dengan capaian ini, Kota Gorontalo semakin menegaskan komitmennya sebagai daerah yang progresif dalam membangun sistem keuangan yang inklusif, merata, dan berpihak pada masyarakat bawah.













