“Hal tersebut berakibat pada DNA virus yang dapat hidup kembali dan sel yang mulai memproduksi virus baru. Oleh karena itu, kecil kemungkinan HIV bisa sembuh sendirinya,” kata Patricia.
Bahkan orang yang menjalani pengobatan HIV pun harus patuh terhadap aturan dokter. Hal ini dikarenakan ketika seseorang menghentikannya perawatannya, meskipun hanya sebentar, ternyata dapat mengaktifkan kembali sel-sel baru yang terinfeksi HIV.
Maka itu, para ahli sedang mencoba berbagai penelitian untuk menemukan obat agar virus HIV dapat hilang total dari tubuh.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Warga Gorontalo Utara Curhat Sulit Dapatkan Gas Elpiji
“Sampai saat ini mereka berusaha mencari cara untuk mengaktifkan sel yang membuat DNA virus tidak terdeteksi,” ungkap Patricia.
Cara tersebut diharapkan dapat memaksa sel ‘keluar ke tempat terbuka’, sehingga DNA dapat menjadi target selanjutnya oleh obat antiretroviral.
HIV dapat ditangani jika menjalani perawatan dengan baik. Mulai dari terapi antiretroviral (ART) hingga mengonsumsi obat-obatan dapat membantu membuat tubuh penderitanya lebih sehat, tetapi perlu dilakukan seumur hidup.
“Perawatan dan pengobatan yang dijalani oleh para pasien HIV memang tidak bertujuan untuk menyembuhkan tubuh mereka dari virus tersebut,” tukas Patricia.
Namun, metode ini dilakukan agar tubuh penderita tetap fit menjalani aktivitas sehari-hari. Sampai saat ini memang belum ada obat dan terapi yang membuat penderita HIV sembuh total.
Oleh karena itu, jawaban dari pertanyaan HIV bisa sembuh dengan sendirinya belum dapat dipastikan karena para peneliti pun masih dalam tahap mengembangkan obatnya.