Hibata.id – Kondisi jalan di Desa Bulangita, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, kian memprihatinkan. Lumpur dan lubang besar menyulitkan mobilitas warga, yang menuding aktivitas tambang ilegal sebagai biang kerusakan.
Meey Chupin Ingo, warga setempat, mengunggah foto jalan berlumpur ke akun Facebook-nya, Rabu (15/10/2025), yang memicu kemarahan publik.
“Biar tidak ada hujan, jalan sudah banjir lumpur! Gara-gara tambang ilegal yang merusak jalan,” tulis Meey.
Ia menegaskan bahwa para penambang menggali tanah secara sembarangan, tanpa memperhatikan kondisi jalan dan saluran air.
“Tolong perbaiki jalan dan saluran air, karena lumpur sangat mengganggu pengguna jalan. Jangan sampai terjadi kecelakaan,” ujarnya.
Warga lain, Fahrin Poluli, menyoroti lubang besar di jalan yang hanya ditimbun dengan kulit tanah dari lokasi tambang.
“Awalnya jalan lancar, banyak yang senyum-senyum lewat. Tapi lama-lama lumpur karena sering kena air. Kenapa perbaikan oleh penambang tidak diberitakan?” kata Fahrin.
Tamrin Djako menambahkan, keberadaan tambang ilegal ini makin menjadi karena belum adanya pengelolaan resmi di Gunung Pani.
“Kalau Gunung Pani sudah dikelola perusahaan, mungkin mereka tidak perlu bekerja secara ilegal seperti ini,” ujarnya.
Kekecewaan juga disuarakan Andhy Saja yang mempertanyakan kebermanfaatan membayar pajak kendaraan dengan kondisi jalan yang buruk.
“Kalau jalan begini, rugi bayar pajak tahunan. Mending tidak usah bayar,” keluhnya.
Sindiran pun datang dari Weni Hippy terhadap kinerja pemerintah daerah.
“Sabar saja, Bu. Bupati cuma duduk diam. Biasanya kalau ada proyek atau bencana, beliau datang memantau dan meresmikan. Kalau yang ini, hilang entah ke mana,” ujarnya sinis.
Hingga berita ini diturunkan, wartawan Hibata.id telah mencoba mengonfirmasi Kepala Desa Bulangita, namun belum mendapatkan tanggapan.
Kerusakan jalan berlumpur ini menjadi gambaran nyata dampak negatif tambang ilegal yang tak terkendali di Bulangita.
Warga menuntut langkah tegas pemerintah dan aparat untuk mengatasi permasalahan tersebut, sekaligus memperbaiki infrastruktur yang rusak.













