Hibata.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto demi menekan angka stunting dan memperbaiki gizi anak sekolah di Kota Gorontalo belum berjalan optimal.
Pasalnya, hingga Mei 2025, realisasi program tersebut baru menyentuh sekitar 11 persen dari total siswa di daerah itu.
Berdasarkan data yang diperoleh Hibata.id, dari total 28.398 siswa yang tersebar di 243 sekolah TK, SD, dan SMP, hanya 3.152 siswa yang telah menerima manfaat program.
Artinya, sebanyak 89 persen siswa lainnya masih menanti giliran. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi MBG di Kota Gorontalo belum merata.
Program yang menyedot anggaran Rp71 triliun dari APBN 2025 ini merupakan salah satu janji kampanye utama Presiden Prabowo.
Alih-alih pebaikan gizi, pelaksanaannya di berbagai daerah, termasuk Kota Gorontalo, masih diwarnai sejumlah hambatan teknis dan kualitas layanan.
Selain jangkauan yang terbatas, kualitas makanan MBG turut menjadi sorotan. Sejumlah siswa mengeluhkan porsi yang minim dan rasa buah-buahan seperti jeruk serta salak yang terlalu asam, bahkan dianggap tidak layak dikonsumsi.
Kondisi ini memperlihatkan lemahnya kontrol mutu dari penyedia makanan, padahal tujuan utama program adalah memberikan asupan bergizi yang layak kepada peserta didik.
Distribusi makanan pun dinilai tidak efektif. Beberapa laporan menyebutkan makanan sering dibagikan melewati jam istirahat sekolah, yang seharusnya menjadi waktu ideal untuk makan.
Hal ini dinilai mengganggu aktivitas belajar siswa dan menunjukkan kurangnya koordinasi antara pihak penyedia dan satuan pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, Lukman Kasim, membenarkan bahwa program MBG belum menjangkau seluruh sekolah di wilayahnya. Ia memastikan bahwa program masih terus berjalan, namun keterbatasan distribusi menjadi tantangan utama.
“Jumlah siswa yang sudah menerima program ini baru sekitar 3 ribuan dari 28 ribuan lebih total siswa. Kami minta sekolah yang belum kebagian untuk bersabar. Kami terus berupaya agar semua sekolah bisa menikmati program MBG,” kata Lukman saat dikonfirmasi, Senin (16/6/2025).
Lukman juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan pemangku kebijakan di tingkat pusat agar distribusi program ini bisa lebih merata dan tepat sasaran di seluruh Kota Gorontalo.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan program strategis nasional yang bertujuan memperbaiki kualitas gizi anak sejak usia dini, mencegah stunting, serta mendukung pencapaian sumber daya manusia unggul 2045.
Namun, kesuksesan program ini sangat bergantung pada ketepatan data penerima manfaat, ketegasan pengawasan, dan sinergi antarinstansi, mulai dari pusat hingga daerah.
Jika tidak segera diperbaiki, program MBG berpotensi kehilangan kepercayaan publik dan gagal memenuhi tujuannya.