Hibata.id – Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pohuwato Ramon Abdul mengatakan akan melakukan pemeriksakan kepada oknum Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Patilanggio yang diduga kuat terlibat dalam praktik pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Balayo.
“Saya akan undang yang bersangkutan ke Dinas Sosial Kabupaten Pohuwato untuk mengklarifikasi tentang pemberitaan tersebut,” kata Ramon Abdul kepada Hibaa.id.
Ramon menjelaskan bahwa Surat Keputusan (SK) terkait Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dikeluarkan oleh Kementerian Sosial. Namun, katanya, jika terbukti melanggar etika sebagai pendamping sosial, pihaknya akan memberikan rekomendasi untuk pergantian atau pemecatanTKSK tersebut.
“Demikian prosedurnya, Pak. Makanya, Insya Allah sebagai langkah awal, yang bersangkutan akan dimintai klarifikasi,” ujar Ramon.
Sebelumnya, Sebelumnya, ada dugaan kuat seorang TKSK Kecamatan Patilanggio terlibat dalam aktivitas PETI di Desa Balayo. Hal itu diungkapkan oleh seorang sumber yang enggan menyebutkan namanya kepada Hibata.id dengan alasan keamanan.
Menurutnya, ada sejumlah masyarakat sempat mengeluhkan kepada dirinya soal keterlibatan oknum TKSN ini dalam aktivitas pertambangan ilegal di Desa Balayo tersebut. Apalagi, kata dia, oknum TKSK sering kali absen saat penyaluran bantuan sosial.
“Oknum ini diduga memiliki bekingan yang kuat, sehingga masih bebas berkeliaran meskipun sudah banyak laporan dari warga. Jika hal ini terbukti benar, maka ini merupakan penghinaan besar terhadap hukum dan keadilan,” katanya.
Padahal, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dengan tegas melarang praktik ini. Bahkan, bisa dikenakan sanksi pidana penjara jika oknum TKSK betul terbukti ikut main dalam tambang ilegal ini.
Alih-alih menjadi garda terdepan dalam menangani persoalan sosial, oknum TKSK ini malah terjerumus ke dalam bisnis ilegal yang merusak lingkungan. Padahal, tambang ilegal itu telah membuat 1.541 orang terpapar malaria di Pohuwato, dua diantaranya meninggal dunia.
Tanggapan TSKS
Moh Adi Efendi, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Patilanggio mengaku geram soal soal pemberitaan yang menyebut ada oknum TKSK ikut terlibat dalam pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato.
Menurut Efendi, sapaan akrabnya, tidak ada TKSK yang terlibat dalam praktik tambang ilegal yang ada di wilayahnya itu. Ia juga menegaskan bahwa namanya tidak terdaftar sebagai pelaku usaha PETI di Desa Balayo, seperti yang telah dituduhkan.
“Jabatan TKSK adalah jabatan sosial yang saya emban untuk membantu serta menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah, sehingga tidak ada kaitannya dengan pertambangan ilegal,” ujar Efendi kepada Hibata.id, Jumat (7/3/2025).
Efendi juga mengaku bahwa hingga hari ini, dirinya tetap menjalankan tugasnya dengan baik. Ia membantah semua tuduhan terkait ketidakhadirannya dalam penyaluran bantuan. Setiap bulan, dirinya selalu membuat laporan kinerja kepada Dinas Sosial Kabupaten Pohuwato.
“Saat pencairan bantuan, saya justru melakukan edukasi agar bantuan yang diterima digunakan sesuai dengan manfaatnya. Selain itu, saya juga telah memberikan pendampingan kepada masyarakat yang mengalami kendala dalam penarikan bantuan,” jelasnya.
Ia juga menyatakan bahwa dirinya tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk menghadiri rapat dengan penerima bantuan di beberapa desa untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang sering dihadapi oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Saya rasa tidak perlu mengaitkan kinerja TKSK dengan pertambangan. Saya telah memaksimalkan kinerja saya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang ada. Jika ada masyarakat yang ingin menyampaikan keluhan, mereka dapat menghubungi saya melalui media sosial atau datang langsung kepada saya,” ucapnya.
Ia juga menanggapi informasi terkait data kasus malaria yang diberitakan, dan menegaskan bahwa data tersebut tidak benar. Hal itu sudah ia konfirmasi langsung kepada pemerintah desa dan kecamatan.
“Komunikasi saya dengan pemerintah desa dan kecamatan berjalan secara intens. Bahkan, beberapa minggu lalu, kami mengadakan kegiatan Jumat Berlian, di mana pemerintah bersama beberapa instansi lainnya melakukan gerakan antisipasi malaria di Desa Balayo,” pungkasnya.