Hibata.id – Ihyauddin Jazimi, M.Pd, penyuluh agama Islam dari Kementerian Agama (Kemenag) Kota Gorontalo, berhasil meraih Juara 1 Kategori Anti-Korupsi dalam ajang Penyuluh Agama Islam Award 2025 tingkat Provinsi Gorontalo.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Gorontalo, Dr. H. M. Muflih BF, M.M., dalam acara penganugerahan yang berlangsung di halaman Kanwil Kemenag Gorontalo pada Kamis (8/5/2025).
Ajang tahunan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap kontribusi aktif para penyuluh dalam penguatan karakter bangsa melalui pendekatan keagamaan.
Ihyauddin dinilai konsisten dalam menyampaikan pesan-pesan antikorupsi melalui dakwah tematik di Pondok Pesantren Al-Muttaqiin Taki Niode, komunitas pemuda, dan media sosial. Ia mengangkat isu korupsi sebagai penyakit sosial yang harus dilawan dengan pendekatan nilai-nilai Islam.
“Penyuluhan agama tidak boleh berhenti pada pengajaran ibadah. Kita harus menanamkan kejujuran, amanah, dan tanggung jawab sebagai nilai dasar dalam kehidupan masyarakat,” ujar Ihyauddin dalam sambutannya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Gorontalo, Dr. H. M. Muflih BF, M.M., menyampaikan apresiasi atas dedikasi para penyuluh agama yang terus berinovasi dalam menjawab tantangan sosial keagamaan saat ini.
“Penyuluh agama perlu hadir sebagai agen perubahan. Korupsi adalah musuh bersama yang harus kita lawan dengan dakwah yang menyentuh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegas Muflih.
Penyuluh Agama Islam Award 2025 tingkat Provinsi Gorontalo diikuti oleh puluhan peserta dari seluruh kabupaten/kota. Selain kategori Anti-Korupsi, penghargaan juga diberikan untuk kategori Moderasi Beragama, Pemberdayaan Masyarakat, dan Pembinaan Keluarga Sakinah.
Ajang ini tidak hanya menjadi forum kompetisi, tetapi juga sarana peningkatan kapasitas penyuluh dalam menghadirkan solusi keagamaan yang kontekstual dan relevan dengan kondisi masyarakat Gorontalo.