Hukum

Kapolda Datang, PETI di Pohuwato Kok Makin Subur: Keajaiban atau Sandiwara?

×

Kapolda Datang, PETI di Pohuwato Kok Makin Subur: Keajaiban atau Sandiwara?

Sebarkan artikel ini
Alat berat yang beroperasi di penambangan emas ilegal (PETI) di wilayah Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. (Foto: Dok. Hibata.id)
Alat berat yang beroperasi di penambangan emas ilegal (PETI) di wilayah Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. (Foto: Dok. Hibata.id)

Hibata.id – Aktivis lingkungan Rifky Gobel kembali menyoroti kinerja aparat penegak hukum (APH) di Gorontalo yang tampaknya masih bermain petak umpet dengan penambang emas ilegal di Kabupaten Pohuwato.

Meski baru-baru ini Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Pudji Prasetijanto Hadi, memimpin langsung operasi penertiban, nyatanya aktivitas tambang ilegal di Kecamatan Dengilo, Desa Hulawa, serta Desa Balayo masih berjalan seperti biasa.

Menurut Rifky, situasi ini seperti menonton sandiwara tanpa akhir, di mana para penambang tetap tenang mengayak emas, sementara aparat berkeliling sejenak sebelum akhirnya menghilang lagi entah ke mana.

Baca Juga:  Peringati Hari Kesadaran Nasional, Tapi Polda Gorontalo Tak Sadar PETI di Pohuwato Terus Beroperasi

“Ini seperti bermain sulap. Aparat datang, tambang hilang sebentar, lalu muncul lagi lebih megah,” sindir Rifky.

Rifky mengatakan bahwa ketegasan hukum di Gorontalo kini tampak seperti hujan di musim kemarau diharapkan turun, tapi selalu tertahan awan abu-abu kepentingan.

“Jika benar-benar serius, seharusnya tambang ilegal ini sudah tutup, bukan malah makin berkembang seperti franchise warung kopi,” ujar Rifky.

Rifky menyampaikan bahwa masyarakat sekitar hanya bisa menggelengkan kepala melihat ketidakberdayaan aparat terhadap para pelaku PETI.

Baca Juga:  Korem 133 NW Gelar Kegiatan Penyuluhan Hukum

“Mereka datang bawa banyak pasukan, tapi setelah pergi, mesin-mesin tambang malah makin banyak. Ini penertiban atau grand opening?” keluh Rifky.

Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Drs. Pudji Prasetijanto Hadi, M.H., menggelar pertemuan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh masyarakat di Aula Tribrata Polres Pohuwato/Hibata.id
Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Drs. Pudji Prasetijanto Hadi, M.H., menggelar pertemuan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh masyarakat di Aula Tribrata Polres Pohuwato/Hibata.id

Rifky menilai bahwa tindakan aparat selama ini lebih mirip inspeksi wisata ketimbang operasi penindakan.

“Jika aparat benar-benar ingin menindak tegas tambang ilegal, mereka seharusnya menyasar pemodal besar, bukan sekadar membuat pertunjukan singkat untuk konsumsi media,” kata Rifky.

Rifky pun mempertanyakan, apakah para pelaku tambang ini memiliki “kesaktian” khusus yang membuat mereka kebal dari hukum, ataukah justru ada faktor lain yang membuat aparat seakan kehilangan gigi.

Baca Juga:  Gara-gara Piring Kotor, Kakak di Banggai Pukul Adik Kandung

“Sulit membayangkan bagaimana operasi besar-besaran bisa gagal total kalau tidak ada kompromi di balik layar,” ujar Rifky.

Dengan kondisi seperti ini, Rifky menyarankan agar penindakan tambang ilegal di Pohuwato dijadikan cabang olahraga di Pekan Olahraga Nasional (PON) mendatang.

“Siapa tahu dengan status olahraga resmi, ada lebih banyak yang benar-benar serius menekuninya,” tandas Rifky.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600