Scroll untuk baca berita
Hukum

Kapolda Gorontalo Didesak Lakukan Investigasi Forensik Terkait Dugaan Ajudannya yang Peras Pelaku PETI Hulawa

×

Kapolda Gorontalo Didesak Lakukan Investigasi Forensik Terkait Dugaan Ajudannya yang Peras Pelaku PETI Hulawa

Sebarkan artikel ini
Brigjen Pol Pudji Prasetijanto Hadi yang diangkat menjadi Kapolda Gorontalo. Foto: Humas Polda
Brigjen Pol Pudji Prasetijanto Hadi yang diangkat menjadi Kapolda Gorontalo. Foto: Humas Polda

Hibata.id – Aktivis Gorontalo, Misran Male, menyoroti sikap Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Pudji Prasetijanto Hadi, dalam menangani dugaan keterlibatan ajudannya, Iptu Christo M., dalam aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Hulawa, Kecamatan Buntuliya, Kabupaten Pohuwato.

Iptu Christo diduga terlibat dalam pengaturan besaran kontribusi atau setoran pengamanan bagi aktivitas PETI tersebut, setelah percakapan WhatsApp-nya dengan seorang penambang beredar di media sosial TikTok.

Scroll untuk baca berita

Misran menilai sikap Kapolda terlalu lunak terhadap ajudannya. Menurut Misran, seharusnya ada langkah tegas berupa pemeriksaan yang lebih mendalam, bukan hanya sekadar mempertanyakan dugaan keterlibatan anggotanya.

“Bukan hanya mempertanyakan begitu saja. Mana ada pencuri yang mengaku jika hanya ditanya seperti itu,” tegas Misran, pada Senin, 03 Februari 2025.

Baca Juga:  Terus Beroperasi Meski Tim Gabungan di Pohuwato, Pelaku PETI Balayo Seperti Mengolok-olok Kapolda

Misran bahkan menantang Kapolda untuk melakukan investigasi forensik digital terhadap percakapan WhatsApp Iptu Christo dengan pelaku tambang ilegal, yang dinilai bisa menjadi bukti kuat dalam mengungkap keterlibatan aparat.

“Kami ingin menantang Kapolda apakah beliau berani melakukan uji forensik terhadap bukti chat anggotanya dengan pelaku penambangan ilegal tersebut,” kata Misran.

Ia menambahkan bahwa pembuktian ilmiah seperti ini sangat penting untuk memastikan kasus ini tidak berlalu begitu saja tanpa penyelesaian. Kasus dugaan keterlibatan aparat dalam PETI juga semakin mendapat perhatian publik karena lemahnya pengawasan internal kepolisian.

Baca Juga:  Terungkap di Sidang, Istri SYL Senang Koleksi Tas Mewah

“Jika benar ada anggota yang terlibat dalam bisnis tambang ilegal, hal ini bukan hanya mencoreng institusi, tetapi juga merugikan lingkungan dan masyarakat sekitar,” ujar Misran.

Misran mengingatkan bahwa kepercayaan publik terhadap kepolisian bisa semakin tergerus jika tidak ada tindakan tegas dalam mengusut kasus ini. Menurutnya, jika Kapolda tidak berani bertindak tegas, masyarakat akan semakin yakin bahwa ada yang ditutupi.

“Kini, publik menunggu keberanian Kapolda Gorontalo dalam mengambil langkah nyata. Apakah uji forensik akan dilakukan, ataukah kasus ini hanya akan berlalu seperti banyak kasus lainnya,” tandas Misran.

Baca Juga:  Alat Berat Masih Terparkir di Desa Tolau, Warga Desak Penindakan Tegas dari Polsek Paleleh

Sebelumnya, Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Pudji Prasetijanto Hadi, menanggapi dugaan keterlibatan ajudannya, Iptu Christo M., dalam pengaturan setoran keamanan di PETI Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia.

Kapolda menegaskan bahwa Iptu Christo bukan ajudannya, melainkan Staf Pribadi Pimpinan (Spripim) atau staf pribadinya. Ia juga mengaku telah memanggil yang bersangkutan untuk mengonfirmasi kebenaran tuduhan tersebut.

“Yang bersangkutan bilang tidak pernah melakukan seperti itu, dan tidak kenal serta tidak pernah WhatsApp dengan orang yang ada dalam percakapan tersebut,” ujar Irjen Pudji, Minggu, 02 Februari 2025.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600