Berlokasi strategis diantara Eropa dan Asia, kota ini dengan cepat berkembang menjadi pusat perdagangan yang penting.
Baca Juga: Dugaan Pemalsuan Dokumen Caleg ZIS Masih Menuai Sorotan
Pada abad ke-4 M, Kaisar Romawi Konstantinus Agung memilih kota ini sebagai ibu kota baru Kekaisaran Romawi, dan memberikan nama baru, Konstantinopel, pada tahun 330 M.
Kejayaan Byzantium
Selama berabad-abad berikutnya, Konstantinopel menjadi pusat kekuasaan politik, ekonomi, dan budaya di Eropa Timur. Di bawah pemerintahan Kaisar Justinianus I pada abad ke-6, kota ini mencapai puncak kejayaannya.
Justinianus dikenal karena mengembangkan hukum Romawi, membangun kembali Hagia Sophia, dan merebut kembali sebagian besar wilayah Kekaisaran Romawi yang telah jatuh ke tangan bangsa-bangsa Barbar.
Serbuan Bangsa-bangsa Asing
Namun, kejayaan Byzantium tidak berlangsung selamanya. Pada Abad Pertengahan Awal, Konstantinopel mulai menghadapi tekanan dari berbagai bangsa asing, termasuk bangsa Arab, bangsa Persia, dan bangsa Slavia.
Pada tahun 1204, Konstantinopel dijarah oleh tentara salib dalam apa yang dikenal sebagai Penaklukan Konstantinopel Keempat.
Baca halaman berikutnya…