Editorial

Kilas Balik Peradaban dan Kehancuran Konstantinopel

×

Kilas Balik Peradaban dan Kehancuran Konstantinopel

Sebarkan artikel ini
Kota Konstantinovel yang saat ini menjadi Istanbul turki/Hibata.id
Kota Konstantinovel yang saat ini menjadi Istanbul turki/Hibata.id

Berlokasi strategis diantara Eropa dan Asia, kota ini dengan cepat berkembang menjadi pusat perdagangan yang penting.

Baca Juga: Dugaan Pemalsuan Dokumen Caleg ZIS Masih Menuai Sorotan

Pada abad ke-4 M, Kaisar Romawi Konstantinus Agung memilih kota ini sebagai ibu kota baru Kekaisaran Romawi, dan memberikan nama baru, Konstantinopel, pada tahun 330 M.

Baca Juga:  Tenaga Honorer di Bone Bolango Harap Cemas Agar Diberikan THR

Kejayaan Byzantium

Selama berabad-abad berikutnya, Konstantinopel menjadi pusat kekuasaan politik, ekonomi, dan budaya di Eropa Timur. Di bawah pemerintahan Kaisar Justinianus I pada abad ke-6, kota ini mencapai puncak kejayaannya.

Baca Juga:  Tumbilotohe, Tradisi Pasang Lampu Tradisional Akhir Ramadhan di Gorontalo

Justinianus dikenal karena mengembangkan hukum Romawi, membangun kembali Hagia Sophia, dan merebut kembali sebagian besar wilayah Kekaisaran Romawi yang telah jatuh ke tangan bangsa-bangsa Barbar.

Serbuan Bangsa-bangsa Asing

Namun, kejayaan Byzantium tidak berlangsung selamanya. Pada Abad Pertengahan Awal, Konstantinopel mulai menghadapi tekanan dari berbagai bangsa asing, termasuk bangsa Arab, bangsa Persia, dan bangsa Slavia.

Baca Juga:  Timnas Gardu Pemilu Gusdurian Temui Ketua Bawaslu Bone Bolango, ini yang Dibahas

Pada tahun 1204, Konstantinopel dijarah oleh tentara salib dalam apa yang dikenal sebagai Penaklukan Konstantinopel Keempat.

Baca halaman berikutnya…

**Cek berita, artikel dan konten lainnya di GOOGLE NEWS
Example 120x600