Editorial

Kilas Balik Peradaban dan Kehancuran Konstantinopel

×

Kilas Balik Peradaban dan Kehancuran Konstantinopel

Sebarkan artikel ini
Kota Konstantinovel yang saat ini menjadi Istanbul turki/Hibata.id
Kota Konstantinovel yang saat ini menjadi Istanbul turki/Hibata.id

Berlokasi strategis diantara Eropa dan Asia, kota ini dengan cepat berkembang menjadi pusat perdagangan yang penting.

Baca Juga: Dugaan Pemalsuan Dokumen Caleg ZIS Masih Menuai Sorotan

Pada abad ke-4 M, Kaisar Romawi Konstantinus Agung memilih kota ini sebagai ibu kota baru Kekaisaran Romawi, dan memberikan nama baru, Konstantinopel, pada tahun 330 M.

Baca Juga:  10 Bisnis yang Tak Perlu Modal Besar di Masa Depan

Kejayaan Byzantium

Selama berabad-abad berikutnya, Konstantinopel menjadi pusat kekuasaan politik, ekonomi, dan budaya di Eropa Timur. Di bawah pemerintahan Kaisar Justinianus I pada abad ke-6, kota ini mencapai puncak kejayaannya.

Justinianus dikenal karena mengembangkan hukum Romawi, membangun kembali Hagia Sophia, dan merebut kembali sebagian besar wilayah Kekaisaran Romawi yang telah jatuh ke tangan bangsa-bangsa Barbar.

Baca Juga:  Berburu Baju Lebaran, Warga Gorontalo Padati Toko Gudang 27

Serbuan Bangsa-bangsa Asing

Namun, kejayaan Byzantium tidak berlangsung selamanya. Pada Abad Pertengahan Awal, Konstantinopel mulai menghadapi tekanan dari berbagai bangsa asing, termasuk bangsa Arab, bangsa Persia, dan bangsa Slavia.

Baca Juga:  Penjelasan Singkat Perbedaan Politisi dan Negarawan

Pada tahun 1204, Konstantinopel dijarah oleh tentara salib dalam apa yang dikenal sebagai Penaklukan Konstantinopel Keempat.

Baca halaman berikutnya…

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600