Meskipun kota ini kemudian diperintah oleh Kekaisaran Latin selama beberapa dekade, Byzantium berhasil merebut kembali Konstantinopel pada tahun 1261.
Penaklukan Ottoman
Ancaman terbesar bagi Konstantinopel datang pada abad ke-15, ketika Kesultanan Ottoman yang kuat terus memperluas wilayahnya.
Baca Juga: Kasus Caleg Bos Tambang Tak Jelas, Integritas Gakkumdu Bonebol Diragukan?
Pada tanggal 29 Mei 1453, setelah pengepungan yang berkepanjangan, pasukan Ottoman di bawah komando Sultan Mehmed II menaklukkan Konstantinopel.
Dengan jatuhnya kota ini, Kekaisaran Byzantium pun berakhir, dan Konstantinopel menjadi ibu kota baru Kesultanan Ottoman.
Dampak Kehancuran
Kehancuran Konstantinopel memiliki dampak yang luas. Selain mengakhiri keberlangsungan Kekaisaran Byzantium, itu juga membuka jalan bagi ekspansi Ottoman ke Eropa, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pembentukan era modern. Banyak sarjana sejarah memandang jatuhnya Konstantinopel sebagai titik akhir dari Abad Pertengahan dan awal dari Zaman Modern.
Warisan Konstantinopel
Meskipun telah berabad-abad sejak kehancuran Konstantinopel, warisan kota megah ini tetap hidup dalam bentuk seni, arsitektur, dan budaya.
Hagia Sophia, dengan keindahan arsitekturnya yang ikonik, tetap menjadi simbol penting dari masa lalu gemilang Konstantinopel.
Baca halaman berikutnya…