Tradisi tumbilotohe yang seharusnya diisi dengan acara yang berbau religi yang kental dengan nuansa keagamaan. Namun yang terjadi di Kelurahan Ipilo, Kota Gorontalo hanyalah sebuah konser musik Dj yang diikuti oleh ratusan pengunjung sambil joget ria.
Tentu kegiatan ini merupakan sebuah kekeliruan besar sepanjang sejarah tumbilotohe di Gorontalo. Pertanyaan yang muncul adalah, ulah siapa sebenarnya yang menjadi biang kerok dari kegiatan ini?
Baca Juga: Tangani Dugaan Pidana Pemilu Bos Tambang, Integritas Kapolres Bonebol Diuji
Salah satu tokoh masyarakat Rizal O Rio kemudian melayangkan kecaman melalui media sosial. Menurutnya, festival tumbilotohe yang diisi dengan kegiatan konser musik Dj merupakan sebuah penghinaan.
“Khususnya warga Gorontalo saya sampaikan, ini adalah penghinaan terhadap tradisi. Hal seperti ini tidak cukup hanya didiamkan,” kata Rizal melalui video yang dibuat di media sosial.
Dirinya meminta semua pihak untuk bersuara atas insiden tersebut. Mulai dari pemangku adat, pegawai syara, para asatidz hingga unsur umarah.
“Mohon maaf, tolong semua diluruskan, ini bukan kejadian insidental tapi kayaknya ini sengaja. bagaimana mungkin acara seperti itu mendapatkan izin,” ungkapnya.
“ingat, tumbilotohe itu identik dengan religi, yang berkaitan dengan 10 hari Ramadhan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolresta Gorontalo Kota, Kombes Pol Ade Permana ditanya soal perihal izin tersebut mengatakan bahwa, kegiatan itu memiliki izin. Namun, tidak untuk konser musik seperti yang sudah terjadi.
“Izin hanya festival tanpa ada band. Kan tiap tahun juga ada izin,” singkat Kapolres Kombes Pol Ade Permana.