Scroll untuk baca berita
Kabar

Krisis Air Bersih di Popayato, Kapolda dan Kapolres Dinilai Tak Bernyali Berantas PETI

Avatar of Redaksi ✅
×

Krisis Air Bersih di Popayato, Kapolda dan Kapolres Dinilai Tak Bernyali Berantas PETI

Sebarkan artikel ini
Koordinator Aliansi Masyarakat Melawan (AMM), Syahril Razak. (Foto: Pribadi)
Koordinator Aliansi Masyarakat Melawan (AMM), Syahril Razak. (Foto: Pribadi)

Hibata.id – Koordinator Aliansi Masyarakat Melawan (AMM) Syahril Razak menanggapi serius keluhan masyarakat terkait krisis air bersih yang semakin memburuk di wilayah Popayato, Kabupaten Pohuwato. Menurutnya, permasalahan ini tak boleh dibiarkan berlarut-larut.

“Jika kita diamkan, itu sama saja dengan mendukung segala bentuk kemungkaran yang terjadi di Popayato, khususnya kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI),” ujar Syahril

Kabupaten Pohuwato memang dikenal kaya akan sumber daya alam, salah satunya adalah emas yang terkandung di perut bumi. Namun, keindahan alam daerah ini kini terancam oleh kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas PETI.

Adapun aktitas PETI ini terbesar di beberapa titik, termasuk di daerah Dengilo, Balayo, dan Popayato. Kerusakan ini tak hanya membahayakan ekosistem, tetapi juga mengancam keberlanjutan sumber daya alam di wilayah tersebut.

Baca Juga:  Isu Relokasi Warga Tiga Dusun di Hulawa, Kades: Tidak Ada Informasi sama Kami

Syahril mencermati kinerja aparat keamanan, terutama Kapolda Gorontalo dan Kapolres Pohuwato, yang meski telah lebih dari seminggu menjabat, belum menunjukkan langkah konkret dalam memberantas aktivitas PETI di wilayah tersebut.

“Masyarakat sudah sering melaporkan masalah ini, namun respons dari kepolisian masih nihil,” ujar Syahril.

Syahril juga mendesak Kapolres Pohuwato untuk segera mencopot Kapolsek Popayato dan Kapolsek Popayato Barat. Menurutnya, kedua pejabat tersebut diduga telah membiarkan aktivitas PETI yang merusak hutan di wilayah mereka.

Baca Juga:  Skandal PETI Pohuwato, Mahasiswa Sebut Nama Kombes Rudi dalam Aksi Unjuk Rasa

“Mereka sudah lama menjabat, tetapi tidak ada langkah yang jelas. Mereka tidak punya nyali untuk memberantas mafia PETI yang jelas-jelas merusak alam dan mengancam kehidupan masyarakat,” tambahnya.

AMM juga mendesak seluruh pimpinan kepolisian di tingkat daerah untuk menunjukkan integritas dan keberanian dalam menindak tegas para pelaku PETI. Menurutnya, jika mereka tidak mampu mengatasi masalah ini, sebaiknya mundur dengan tidak hormat dari jabatannya.

“Kami tantang mereka untuk membuktikan integritas dan nyali mereka dalam menghadapi mafia PETI,” ujar Syahril.

Menurut Syahril, masyarakat Pohuwato telah lama mengeluhkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh PETI, khususnya terkait krisis air bersih yang semakin parah akibat pencemaran sungai dan kerusakan lingkungan.

Baca Juga:  Hasil Pembahasan Penyelesaian Tenaga Non-ASN oleh BKN Bersama Menteri PANRB

“Meski laporan sudah banyak disampaikan kepada pihak kepolisian, hingga kini belum ada tindakan nyata yang diambil untuk menghentikan aktivitas ilegal tersebut,” ucapnya.

Syahril menegaskan bahwa AMM akan terus memperjuangkan hak masyarakat untuk mendapatkan lingkungan yang sehat dan bersih. AMM berkomitmen untuk mengawasi kinerja kepolisian, serta memastikan bahwa pelaku PETI dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Selama kerusakan ini terus berlangsung, kami tidak akan berhenti memperjuangkan kepentingan masyarakat dan masa depan Pohuwato yang lebih baik,” pungkas Syahril.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel