Kuliner

Lebih Pedas dan Tahan Lama, Cabai Samia Jadi Primadona Kuliner Gorontalo

×

Lebih Pedas dan Tahan Lama, Cabai Samia Jadi Primadona Kuliner Gorontalo

Sebarkan artikel ini
Harga pangan terutama Cabai Rawit Gorontalo Turun/Hibata.id
Harga pangan terutama Cabai Rawit Samia Gorontalo naik/Hibata.id

Hibata.id – Di balik kelezatan berbagai masakan khas Gorontalo, ada satu bahan utama yang tak tergantikan. Yaitu cabai Samia, varietas lokal dengan sensasi pedas yang luar biasa.

Meski berukuran kecil, cabai Samia khas Gorontalo telah lama menjadi primadona di dapur masyarakat hingga pengusaha kuliner.

Scroll untuk baca berita

Dengan bentuk yang ramping dan ukuran mungil, cabai ini menyimpan tingkat kepedasan tinggi yang sering disebut “pedas nendang” oleh warga lokal.

Uniknya, selain rasa pedas yang khas, cabai Samia juga memiliki daya tahan simpan yang lebih lama dibanding jenis cabai rawit lainnya.

Baca Juga:  Lezat, Mie Goreng Ayam Pangsit Gorontalo Jadi Primadona Kuliner Lokal

“Cabai Samia ini lebih awet, tidak cepat busuk meski disimpan beberapa hari,” ujar Rifaldi, pemilik rumah makan di Kota Gorontalo.

Menurutnya, dalam bisnis kuliner, kualitas dan ketahanan bahan menjadi kunci utama. Cabai Samia menjadi pilihan karena selain rasanya yang kuat, tidak mudah layu.

Selain itu tidak memerlukan penyimpanan khusus seperti pendingin. Karakteristik inilah yang membuatnya lebih disukai dibanding cabai rawit FM maupun cabai rawit Dewata.

Baca Juga:  Colenak, Kudapan Tradisional Sunda Favorit Wisatawan di Bandung

“Selain pedasnya lebih terasa, aroma dan rasa cabainya juga berbeda. Saat dimasak, sambalnya lebih sedap,” tambah Rifaldi.

Banyak restoran di Gorontalo hingga pelaku UMKM kuliner mulai mengandalkan cabai Samia sebagai bahan utama sambal dan olahan pedas.

Bahkan, dalam beberapa bulan terakhir, permintaan terhadap cabai lokal ini terus meningkat, khususnya saat momen Ramadan hingga Idulfitri kemarin.

“Kelebihan cabai Samia tidak hanya pada rasa dan ketahanannya, tetapi juga dari segi nilai ekonomi,” katanya.

Baca Juga:  Resep Balado Ikan Tongkol dari Laut Teluk Tomini Gorontalo

Harga cabai Samia memang relatif lebih mahal dibandingkan jenis cabai rawit lainnya. Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan, terbatasnya produksi, dan karakteristik khusus yang membuat cabai ini bernilai lebih.

Petani lokal mengaku hasil panen cabai ini memiliki prospek pasar yang menjanjikan, khususnya di kalangan konsumen yang mengutamakan bahan lokal berkualitas tinggi.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600