Hibata.id – Peristiwa Kenaikan Yesus Kristus ke surga yang diperingati umat Kristen 40 hari setelah kebangkitan-Nya, menandai akhir dari kehadiran fisik-Nya di dunia dan awal dari misi global para pengikut-Nya. Peristiwa ini disaksikan langsung oleh para murid dan tercatat dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, terutama dalam Injil Lukas, Markus, dan Kitab Kisah Para Rasul.
Selama 40 hari pasca kebangkitan-Nya dari kematian di kayu salib, Yesus Kristus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Ia menunjukkan banyak bukti bahwa Ia hidup dan mengajar mereka tentang Kerajaan Allah.
Dalam masa itu, Yesus juga menekankan pentingnya menantikan janji Bapa, yaitu pencurahan Roh Kudus, sebelum para murid memulai pelayanan mereka ke seluruh dunia.
Pada hari kenaikan, Yesus berkumpul bersama para murid di Yerusalem. Ia melarang mereka meninggalkan kota itu sebelum menerima Roh Kudus. Ia berkata, “Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”
Dalam perjalanan menuju Betania, para murid masih menaruh harapan akan pemulihan Kerajaan Israel secara politis. Namun, Yesus menjawab bahwa waktu dan masa adalah hak prerogatif Bapa, lalu menegaskan misi utama mereka: menjadi saksi-Nya di Yerusalem, seluruh Yudea, Samaria, dan sampai ke ujung bumi.
Sesaat setelah menyampaikan pesan terakhir, Yesus terangkat ke langit dan perlahan menghilang di balik awan. Dua malaikat kemudian menampakkan diri dan berkata, “Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”
Kisah kenaikan ini tercatat secara eksplisit dalam beberapa kitab Injil. Injil Markus menyebut bahwa Yesus, setelah berbicara kepada para murid, terangkat ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah (Markus 16:19).
Injil Lukas menuliskan bahwa Yesus memberkati para murid sebelum berpisah dan terangkat ke surga, dan mereka kembali ke Yerusalem dengan penuh sukacita (Lukas 24:50–52).
Kitab Kisah Para Rasul secara rinci menggambarkan momen kenaikan ini dan respons murid-murid yang disapa dua malaikat saat menatap ke langit (Kisah Para Rasul 1:9–11).
Peristiwa kenaikan ini memiliki makna spiritual yang mendalam. Selain menandai berakhirnya pelayanan Yesus secara fisik di dunia, kenaikan-Nya juga menjadi penegasan akan janji kedatangan Roh Kudus serta misi kekristenan untuk membawa kabar keselamatan ke seluruh penjuru bumi.