Baca juga: Februari 2024, Kota Gorontalo Mengalami Inflasi Sebesar 1,9 Persen
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Gorontalo per tanggal 19 Maret 2024 ternyata inflasi tahunan Kota Gorontalo sangat fluktuasi.
Dimana, pada Tahun 2013, sebelum Marten Taha terpilih sebagai Wali Kota Gorontalo, inflasi mencapai 5.84 persen.
Namun, pada saat Marten Taha terpilih memimpin Kota Gorontalo bersama Budi Doku pada Tahun 2014, inflasi mengalami kenaikan dengan capaian 6.14 persen.
Menariknya, saat mulai menjalankan pemerintahannya, inflasi tiba-tiba turun secara signifikan pada Tahun 2015 hingga 2016, yang masing-masing mencapai 4.30 dan 1.30 persen
Sayangnya, satu tahun kemudian, yaitu tahun 2017, inflasi kembali mengalami kenaikan hingga mencapai 4.34 persen.
Pada tahun 2018, angkat inflasi akhirnya turun lagi mencapai 2.15 persen. Pada Tahun 2019, angka inflasi mengalami kenaikan dengan capaian 2.87 persen.
Tahun 2019 ini merupakan tahun terakhir periode pertama Marten Taha bersama Budi Doku yang menjadi sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gorontalo.
Pada periode kedua Marten Taha yang berpasangan dengan Ryan Kono untuk memimpin kembali Kota Gorontalo, inflasi tiba-tiba turun secara signifikan.
Pada tahun 2020 misalnya. Inflasi di tahun ini mencapai hingga 0.81 persen, sebuah angka paling terendah dalam 10 tahun terakhir.
Baca juga: Ekonomi Hingga Laporan Keuangan Kota Gorontalo Capai Angka Terbaik
Ironisnya, capaian angka terbaik itu akhirnya pupus dihantam Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, hingga Indonesia.
Akhirnya, pada tahun 2021 hingga 2022, angka inflasi kembali naik secara signifikan yang masing-masing mencapai 2.59 dan 5.15 persen.
Adapun saat Pandemi Covid-19 mulai bisa dikendalikan, pada tahun 2023 kemarin, angka inflasi di Kota Gorontalo kembali turun mencapai 3.88 persen.
Diakhir masa jabatan Marten Taha dan Ryan Kono sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gorontalo ini, diharapkan semoga inflasi terus mengalami penurunan.