Hibata.id – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Gorontalo menegaskan komitmennya untuk menangani berbagai kasus kerusakan lingkungan yang terjadi di Provinsi Gorontalo. Hal ini disampaikan oleh Ketua DPD IMM Gorontalo, Kasmat Toliango, dalam pernyataan resminya.
Kasmat menjelaskan bahwa pengrusakan hutan berskala besar merupakan ancaman serius terhadap keberlangsungan hidup masyarakat. Menurutnya, tindakan tersebut bukan hanya merusak ekosistem, tetapi juga tergolong sebagai kejahatan kemanusiaan.
“Kami di IMM Gorontalo berkomitmen penuh untuk terlibat aktif dalam upaya pelestarian lingkungan. Pengrusakan hutan adalah masalah serius yang harus ditangani dengan tegas,” ujar Kasmat.
Komitmen ini, lanjut Kasmat, telah disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) IMM yang berlangsung di Bali. Forum tersebut dihadiri oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia, yang membuka acara secara resmi.
“Dalam forum Rakornas, di hadapan seluruh DPD IMM se-Indonesia dan Menteri Kehutanan, kami menegaskan bahwa Gorontalo sedang menghadapi ancaman kerusakan hutan dalam skala besar. Kami mendesak adanya langkah konkret untuk menghentikan pengrusakan ini,” kata Kasmat.
Rakornas IMM tidak hanya menjadi ajang konsolidasi organisasi, tetapi juga wadah untuk menyuarakan isu-isu strategis, termasuk pelestarian lingkungan. IMM Gorontalo menyatakan siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melindungi kawasan hutan di provinsi ini.
Kasmat juga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dan masyarakat dalam menjaga lingkungan. “Sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan organisasi seperti IMM sangat penting untuk mewujudkan keberlanjutan lingkungan hidup di Gorontalo,” imbuhnya.
Kerusakan lingkungan di Gorontalo, terutama penggundulan hutan, telah menjadi sorotan berbagai kalangan. Aktivitas ilegal seperti pembalakan liar dan perambahan hutan disebut sebagai penyebab utama yang membutuhkan penanganan segera.