Hibata.id – Masjid bersejarah Hunto Sultan Amai yang terletak di Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo, direncanakan akan dikembangkan menjadi kawasan religius terpadu. Rencana ini mencuat dalam pertemuan antara Wakil Wali Kota Gorontalo, Indra Gobel, dengan pengurus masjid serta tim pemerhati Masjid Hunto, yang berlangsung pada Jumat (16/5/2025) di Kantor Wali Kota Gorontalo.
Dalam pertemuan tersebut, pengurus masjid memaparkan master plan pengembangan Masjid Hunto Sultan Amai. Ketua Takmirul Masjid, Rauf Nagaring, menjelaskan bahwa saat ini kawasan sekitar masjid sudah tidak lagi memadai untuk menampung aktivitas keagamaan, edukatif, maupun wisata sejarah yang terus mengalami peningkatan.
“Melalui master plan ini, kami ingin menghidupkan kembali identitas keislaman dan sejarah Gorontalo. Kawasan masjid akan dikembangkan sebagai pusat edukasi dan kebudayaan, sekaligus mendorong percepatan ekonomi baru di Kota Gorontalo,” ujar Rauf.
Ia juga menambahkan bahwa kawasan religius tersebut nantinya akan terintegrasi dengan pusat perdagangan dan kawasan kota tua Gorontalo, menjadikannya bagian penting dari revitalisasi kota.
“Ini sejalan dengan visi Wali Kota Gorontalo untuk menjadikan Gorontalo sebagai kota religius dan kota jasa,” tandasnya.
Menanggapi hal ini, Wakil Wali Kota Indra Gobel menyatakan dukungannya terhadap rencana pengembangan kawasan religius tersebut. Menurutnya, inisiatif ini sudah sesuai dengan rencana tata ruang kota yang mencakup pengembangan kawasan wisata, jasa, dan pelestarian budaya.
“Kami sangat mendukung gagasan ini. Namun, tentu perlu pembahasan lebih lanjut mengenai langkah teknis dan implementasinya agar sejalan dengan program-program pembangunan kota maupun nasional,” kata Indra.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Gorontalo akan mengkaji lebih lanjut sinergi program lintas sektor agar pengembangan kawasan ini berjalan efektif dan berkelanjutan.
Dengan kolaborasi antara masyarakat, pengurus masjid, dan pemerintah daerah, pengembangan Masjid Hunto Sultan Amai diharapkan tidak hanya memperkuat nilai-nilai spiritual dan kebudayaan, tetapi juga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi berbasis jasa dan pelestarian sejarah di Kota Gorontalo.