Hibata.id – Pemerintah Kota Gorontalo mulai memanaskan mesin birokrasi untuk menghadapi penilaian Kota Sehat tahun 2025. Sekretaris Daerah Kota Gorontalo, Ismail Madjid, secara resmi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan di Aula Hotel Aston, Jumat, 10 Oktober 2025.
Acara tersebut diikuti jajaran Forum Kota Sehat, perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD), para camat, hingga lurah se-Kota Gorontalo. Rakor ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari hingga Sabtu, 11 Oktober 2025.
Menurut Ismail, penilaian Kota Sehat bukan sekadar ajang pencitraan atau kegiatan seremonial semata. Ia menekankan pentingnya kerja kolaboratif lintas sektor agar Gorontalo bisa mempertahankan dan meningkatkan predikat Kota Sehat yang pernah diraih.
“Saya minta seluruh OPD untuk memperkuat sinergitas. Penilaian Kota Sehat bukan hanya tugas Dinas Kesehatan, tapi tanggung jawab bersama seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat,” ujar Ismail dalam sambutannya.
Ia menegaskan, amanat Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023 menempatkan program kesehatan masyarakat sebagai instrumen peningkatan kualitas hidup warga. Karena itu, menurutnya, Kota Sehat harus diwujudkan dalam bentuk nyata—tercermin dari lingkungan yang bersih, aman, nyaman, dan sehat.
Ismail juga menyinggung perlunya keterlibatan semua lapisan, mulai dari OPD hingga RT/RW, dalam memastikan program-program kesehatan berjalan efektif di tingkat komunitas. Hal ini, menurutnya, menjadi kunci dalam menciptakan kota yang layak huni dan berkelanjutan.
“Rakor ini bukan hanya untuk persiapan penilaian, tapi untuk menyatukan visi bersama: bahwa Kota Sehat adalah investasi jangka panjang bagi masa depan warga Gorontalo,” ujarnya.
Pemerintah Kota berharap, melalui Rakor ini, seluruh elemen bisa menyusun strategi yang konkret dan terukur demi mempertahankan predikat yang sudah ada, sekaligus mendorong inovasi baru dalam membangun kualitas hidup perkotaan.













