Hibata.id – Cita rasa gurih dari ikan teri lokal yang dipadukan dengan nasi berbumbu yang dibungkus daun pisang segar, menciptakan aroma dan rasa yang menggugah selera.
Makanan tradisional ini tidak hanya menggambarkan kekayaan rasa, tetapi juga merepresentasikan warisan budaya kuliner Gorontalo.
Menurut sejumlah pelaku usaha kuliner, nasi bakar teri telah lama dikenal masyarakat sebagai sajian khas yang biasa disajikan kapan saja.
Bahan utamanya terdiri dari nasi pulen, ikan teri hasil tangkapan laut Sulawesi, serta bumbu rempah khas Gorontalo.
Diantaranya bawang merah, bawang putih, kemangi, cabai, dan serai. Semuanya dibungkus daun pisang segar lalu dibakar di atas bara api untuk menghasilkan aroma yang khas.
“Setiap malam saya bisa menjual lebih dari 100 bungkus, terutama di akhir pekan. Banyak wisatawan datang hanya untuk mencicipi nasi bakar teri,” ungkap Nurlela, salah satu pelaku UMKM kuliner di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Kota Gorontalo.
Kuliner ini tidak hanya dijual di restoran atau rumah makan, tetapi juga mudah ditemukan di penjaja kaki lima hingga warung tradisional.
Wisatawan mengaku nasi bakar teri memberikan pengalaman rasa yang unik dan sulit ditemukan di daerah lain.
“Rasanya beda dari nasi bakar di tempat lain. Teri di sini lebih gurih dan tidak amis, ditambah sambal khasnya, luar biasa pedas” ujar Dimas, wisatawan asal Palu.
Tak hanya nasi bakar teri, berbagai varian lain seperti nasi bakar ikan cakalang, ayam suwir, serta tempe dan tahu juga tersedia dan digemari masyarakat.
Pemerintah daerah dan pelaku wisata berharap, nasi bakar teri dapat masuk dalam katalog kuliner nusantara yang dipromosikan secara nasional.
Selain menjaga eksistensi makanan tradisional, hal ini juga diharapkan mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif berbasis kuliner di Gorontalo.