Scroll untuk baca berita
Pohuwato

Otan Mamu Desak Razia Sajam dan Pendataan di Wilayah Tambang Pohuwato

Avatar of Hibata.id✅
×

Otan Mamu Desak Razia Sajam dan Pendataan di Wilayah Tambang Pohuwato

Sebarkan artikel ini
Rapat Paripurna ke-90 DPRD Pohuwato terkait KUA-PPAS) Perubahan Tahun Anggaran 2025/Hibata.id
Rapat Paripurna ke-90 DPRD Pohuwato terkait KUA-PPAS) Perubahan Tahun Anggaran 2025/Hibata.id

Hibata.id – Anggota DPRD Kabupaten Pohuwato, Otan Mamu, menyoroti tingginya potensi konflik sosial di kawasan tambang Desa Popaya, Kecamatan Dengilo.

Hal ini menyusul insiden pembacokan yang terjadi baru-baru ini. Ia menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap peredaran minuman keras dan kepemilikan senjata tajam.

Scroll untuk baca berita
Screenshot 2025 11 09 100541

Ia bahkan menyampaikan keprihatinannya atas insiden kekerasan berupa pembacokan di Desa Popaya, Kecamatan Dengilo.

Pernyataan itu disampaikan saat Rapat Paripurna ke-90 DPRD Pohuwato terkait penandatanganan berita acara persetujuan bersama Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Perubahan Tahun Anggaran 2025.

Baca Juga:  Pemdes Balayo Resmi Bentuk Koperasi Merah Putih

Menurut Otan, informasi dari masyarakat menyebutkan dua faktor utama yang memicu insiden tersebut, yakni peredaran minuman keras (miras) dan maraknya penggunaan senjata tajam di sekitar area pertambangan.

“Kami meminta perhatian serius dari pemerintah daerah, khususnya Wakil Bupati, karena banyak pendatang dari luar Pohuwato masuk ke wilayah tambang tanpa koordinasi dengan pemerintah desa maupun kecamatan,” ujar Otan Mamu di hadapan peserta paripurna.

Baca Juga:  Tim Pengabdian Masyarakat UNIPO Gelar Pelatihan Digitalisasi Usaha Kecil di Desa Lomuli

Ia menilai, lemahnya pendataan terhadap pendatang memicu kerawanan sosial yang dapat berujung pada konflik. Untuk itu, Otan mendorong agar setiap orang yang masuk ke kawasan tambang wajib terdata dan melapor ke aparat desa maupun kecamatan setempat.

“Ke depan, kami akan dorong desa untuk menerapkan sistem pelaporan yang ketat bagi warga nonlokal. Ini demi menjaga stabilitas dan keamanan masyarakat setempat,” tambahnya.

Otan juga mengungkapkan bahwa dalam insiden pembacokan tersebut, korban merupakan warga lokal, sementara pelaku berasal dari luar daerah. Hal ini, menurutnya, semakin menegaskan pentingnya pengawasan terhadap aktivitas pendatang.

Baca Juga:  Pemda Pohuwato Beli Mobil Dinas Baru di Tengah Efisiensi Anggaran, Ini Tanggapan DPRD

Ia pun meminta Pemerintah Kabupaten Pohuwato untuk bersinergi dengan aparat kepolisian guna melakukan razia senjata tajam yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan pertambangan.

“Saya tidak bicara soal legal atau ilegalnya tambang, tapi yang terpenting adalah menjamin keamanan masyarakat di sekitar tambang,” tegas Otan.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel