Hibata.id – Ajang Drag Race Champion Pohuwato se-Indonesia Timur di Bundaran Marisa, Kabupaten Pohuwato, berujung tragedi. Sabtu (9/8/2025) sore, panggung utama ambruk mendadak di tengah berlangsungnya acara, menyebabkan kepanikan massal dan sejumlah tokoh penting mengalami luka.
Peristiwa itu terjadi saat panggung tengah dipadati oleh pejabat daerah dan tamu undangan. Beberapa di antaranya adalah Ketua IMI Provinsi Gorontalo Erwin Ismail, Ketua Komisi III DPRD Pohuwato Nasir Giasi, serta Asisten Pemerintahan Setda Pohuwato Arman Mohamad. Ketiganya berada di atas panggung saat insiden terjadi.
Menurut kesaksian warga di lokasi, robohnya panggung diduga akibat kelebihan beban. “Banyak sekali orang di atas panggung, sudah padat sejak awal acara,” ujar salah satu saksi mata kepada Hibata.id.
Akibat ambruknya struktur, Erwin Ismail dan Nasir Giasi mengalami luka di tangan karena terkena pecahan kaca. Beruntung, keduanya tidak mengalami luka berat dan langsung mendapat pertolongan pertama di lokasi.
Kasatreskrim Polres Pohuwato, AKP Adrean Pratama, memastikan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap insiden ini.
“Petunjuk dari Bapak Kapolres adalah untuk melakukan penyelidikan dan mengundang pihak-pihak terkait,” ujar AKP Adrean saat dikonfirmasi wartawan Hibata.id, Minggu (10/8/2025).
Langkah ini diambil untuk mengungkap dugaan kelalaian panitia dan memastikan apakah standar keselamatan dalam penyelenggaraan kegiatan telah dipenuhi.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak panitia belum memberikan keterangan resmi terkait insiden robohnya panggung. Ketidakhadiran klarifikasi dari penyelenggara semakin memicu sorotan tajam publik soal tata kelola keselamatan dalam event skala besar.
Sementara itu, Erwin Ismail sempat menulis di akun Facebook pribadinya: “Panggung ambruk, kena pecahan kaca sedikit… race tetap dilanjutkan. #dragrace_pohuwato”
Unggahan tersebut memantik kritik, lantaran perlombaan tetap dilanjutkan meskipun panggung utama ambruk dan pejabat terluka. Banyak pihak menilai keselamatan peserta dan tamu seolah tidak menjadi prioritas.
Insiden ini bukan pertama kalinya musibah terjadi di lokasi yang sama. Sebelumnya, saat gelaran Semarak Half Marathon Pohuwato (10 Juni 2025), dua pegawai Bank SulutGo tersengat listrik saat memasang umbul-umbul. Satu orang tewas di tempat, satu lainnya luka berat.
Dua peristiwa besar dalam waktu berdekatan memunculkan desakan agar evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan acara publik di Bundaran Marisa segera dilakukan.
Drag Race Pohuwato Championship dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat (7/8/2025). Namun, di hari kedua, peristiwa robohnya panggung menjadi catatan kelam yang menutupi semangat sportivitas dan prestasi yang seharusnya ditonjolkan.
Sorotan kini tertuju pada panitia penyelenggara dan Pemkab Pohuwato. Publik menuntut transparansi, evaluasi, dan pertanggungjawaban, agar tragedi serupa tidak kembali terulang di masa mendatang.













