Hibata.id – Ajang Drag Race Pohuwato Championship yang semestinya menjadi ajang hiburan dan kebanggaan daerah, berubah menjadi momen penuh kepanikan. Sabtu (9/8/2025), panggung utama yang menjadi pusat kegiatan tiba-tiba ambruk di tengah acara, di hadapan ribuan penonton dan sejumlah pejabat daerah.
Ironisnya, sejumlah tokoh penting berada di atas panggung saat insiden terjadi, termasuk Ketua IMI Provinsi Gorontalo Erwin Ismail, Ketua Komisi III DPRD Pohuwato Nasir Giasi, Asisten Pemerintahan Setda Pohuwato Arman Mohamad, serta Ketua Komando selaku pihak penyelenggara.
Akibat robohnya struktur, Erwin Ismail dan Nasir Giasi dilaporkan mengalami luka ringan di bagian tangan akibat terkena pecahan kaca.
Menurut keterangan saksi mata, panggung sudah dipenuhi oleh banyak orang bahkan sebelum acara dimulai. Hal ini memunculkan dugaan bahwa beban berlebih menjadi penyebab utama ambruknya panggung.
“Di atas panggung itu penuh, banyak pejabat yang hadir. Tiba-tiba langsung roboh dan semua panik,” ungkap salah seorang penonton yang menyaksikan langsung insiden tersebut.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian ini menimbulkan luka fisik dan trauma bagi sebagian yang hadir. Ketua IMI Provinsi Gorontalo, Erwin Ismail, sempat mengunggah kondisi dirinya melalui akun Facebook pribadinya:
“Panggung ambruk, kena pecahan kaca sedikit… race tetap dilanjutkan. #dragrace_pohuwato”
Unggahan tersebut memicu komentar beragam dari warganet. Banyak yang mempertanyakan mengapa perlombaan tetap dilanjutkan di tengah situasi yang belum sepenuhnya aman, serta menyoroti kurangnya empati terhadap potensi bahaya yang bisa saja lebih besar.
Hingga berita ini diturunkan, pihak panitia belum memberikan klarifikasi maupun keterangan resmi terkait penyebab ambruknya panggung dan langkah tindak lanjut yang diambil. Ketidakhadiran informasi resmi ini justru memperbesar sorotan publik terhadap kualitas perencanaan dan pelaksanaan event.
Insiden robohnya panggung ini menambah daftar kelam peristiwa yang terjadi di lokasi publik Kabupaten Pohuwato. Sebelumnya, pada gelaran Semarak Half Marathon Pohuwato (10 Juni 2025), dua pegawai Bank SulutGo tersengat listrik saat memasang umbul-umbul. Satu orang meninggal dunia di tempat, satu lainnya mengalami luka serius.
Dua insiden dalam waktu berdekatan ini memunculkan pertanyaan serius tentang kelayakan sistem keamanan dan keselamatan dalam pelaksanaan acara publik di daerah tersebut.
Drag Race Pohuwato Championship sendiri dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, sejak Jumat (7/8/2025). Namun kini, acara tersebut lebih dikenal bukan karena prestasi olahraga otomotif, melainkan karena kelalaian yang nyaris menimbulkan bencana.
Sorotan kini tertuju kepada panitia penyelenggara dan pemerintah daerah sebagai pihak yang memberi izin kegiatan. Desakan publik agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keselamatan dalam setiap pelaksanaan acara besar kini semakin menguat.












