Hibata.id – Bupati Buton Tengah (Buteng), Azhari, menghadiri pelantikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dan Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Buton Tengah periode 2025-2030. Acara ini digelar di Gedung Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Jumat (21/3/2025).
Dalam pelantikan tersebut, Umi Noranah, S.Pd., yang merupakan istri dari Bupati Buteng, resmi dikukuhkan sebagai Ketua TP-PKK sekaligus Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Buton Tengah.
Pelantikan dilakukan secara simbolis oleh Ketua TP-PKK Provinsi Sulawesi Tenggara sekaligus Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Sulawesi Tenggara, Arinta Nila Hapsari Andi Sumangerukka.
Bupati Buton Tengah, Azhari, dalam sambutannya menegaskan bahwa program utama PKK mencakup berbagai aspek penting, di antaranya penghayatan dan pengamalan Pancasila, gotong royong, pendidikan, kesehatan, keterampilan, pengembangan kehidupan demokrasi, pelestarian lingkungan hidup, serta perencanaan kesehatan keluarga.
“PKK memiliki peran sentral dalam memberdayakan keluarga untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik, beriman, dan berakhlak mulia. Selain itu, PKK juga memiliki tanggung jawab dalam mendukung kebijakan pemerintah, termasuk dalam upaya penanggulangan stunting,” ujar Azhari.
Ia menekankan bahwa stunting merupakan salah satu isu yang harus menjadi fokus utama program PKK. Menurutnya, keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera.
Lebih lanjut, Bupati Buton Tengah berharap PKK Kabupaten Buton Tengah dapat berkembang menjadi gerakan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh-tokoh masyarakat dan ibu-ibu pejabat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Buton Tengah.
Dengan demikian, program-program yang dicanangkan dapat berjalan lebih efektif dan memberikan dampak positif yang luas.
Mantan Rektor Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka ini juga menyampaikan harapannya agar keberadaan PKK dan Posyandu tidak hanya difokuskan pada keluarga yang telah berumah tangga.
Ia mengusulkan agar pendekatan PKK juga menyentuh calon pasangan suami istri, memberikan pembinaan dan edukasi sejak dini agar persiapan menuju kehidupan berkeluarga lebih matang.
“Kita akan mengembalikan kejayaan PKK seperti masa lalu, di mana PKK menjadi ujung tombak dalam meningkatkan kesehatan masyarakat,” tutupnya.












