Hibata.id – Pemerintah Kabupaten Gorontalo resmi meluncurkan program Bhakti Satya Praja (BSP) yang terintegrasi dengan Layanan Pendekatan Keluarga Satu Tempat (Lapak ST). Inisiatif ini menjadi strategi baru Pemkab dalam menyatukan layanan publik berbasis masyarakat secara terpadu, inklusif, dan berdampak langsung.
Dalam peluncuran yang digelar pada Selasa, 7 Oktober 2025, Bupati Gorontalo Sofyan Puhi menyebut BSP sebagai bentuk konkret pelaksanaan enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai amanat Permendagri Nomor 13 Tahun 2024.
“Keenam bidang ini—kesehatan, pendidikan, sosial, perumahan dan permukiman, pekerjaan umum, serta ketenteraman dan ketertiban umum—akan dijalankan serentak dalam satu sistem layanan terpadu,” kata Sofyan.
Tak hanya terpaku pada layanan dasar, BSP-Lapak ST juga memperluas jangkauan ke sektor literasi, olahraga, budaya, serta pemberdayaan kader PKK melalui Gerakan Sapa PKK dan Bakti Citizen. Upaya ini, kata Sofyan, ditujukan untuk membangun ekosistem pelayanan yang terstruktur dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat desa.
Pelaksanaan program ini melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis. Pendekatan lintas sektor ini diharapkan memperkuat efektivitas integrasi layanan di lapangan.
Dalam kesempatan yang sama, dilakukan pengukuhan tim Posyandu tingkat desa dan Kecamatan Dungaliyo, penyerahan SK untuk bidang dan perawat desa, serta distribusi bantuan makanan melalui Program Inovasi Kopi ST (Koin Seribu Peduli Stunting), yang menyasar keluarga berisiko stunting.
Lewat BSP-Lapak ST, Pemkab Gorontalo menargetkan terbangunnya layanan publik yang tidak lagi terfragmentasi—melainkan menyatu dalam satu pintu, dekat dengan warga, dan menyentuh kebutuhan riil masyarakat desa.












