Hibata.id – Suasana meriah menyelimuti Lapangan 11 Maret di Kelurahan Buladu, Kecamatan Barat, Kota Gorontalo, pada Ahad malam, 17 Agustus 2025. Ribuan warga tumpah ruah menghadiri malam resepsi Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia yang digelar Pemerintah Kota Gorontalo.
Langit Buladu malam itu cerah. Sorotan lampu panggung menari-nari di antara kerumunan, berpadu dengan dentuman musik dari band-band lokal yang mengisi panggung hiburan. Sejak sore, warga mulai berdatangan, sebagian datang bersama keluarga, membawa anak-anak, sebagian lagi berbaur dengan teman dan tetangga. Mereka memenuhi area lapangan hingga trotoar di sekitarnya.
Tak sekadar tontonan, acara ini juga menjadi ajang makan bersama. Pemerintah Kota Gorontalo menyediakan sekitar 3.000 porsi makanan gratis yang langsung dibagikan di lokasi. Meja-meja saji dipenuhi beragam hidangan khas, dari nasi bungkus hingga jajanan pasar. Warga tampak antusias, mengantre dengan tertib dan menikmati santapan malam itu di bawah lampu-lampu tenda yang sederhana.
“Momen seperti ini tidak hanya soal merayakan kemerdekaan, tapi juga tentang merawat kebersamaan,” kata Ahmad, seorang warga Buladu yang datang bersama istrinya dan dua anak kecil. “Anak-anak bisa nonton musik, kami bisa silaturahmi sambil makan enak. Semua gratis, semua senang.”
Sekitar pukul 20.00 WITA, Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, tiba di lokasi. Kehadirannya langsung disambut tepuk tangan warga. Dalam sambutan singkatnya, Adhan mengajak masyarakat untuk menikmati acara dengan penuh suka cita, tanpa mengabaikan etika bersama.
“Silakan makan sepuasnya, tapi jangan dibawa pulang. Malam ini kita rayakan bersama sebagai pesta rakyat,” ujarnya dari atas panggung, disambut sorak-sorai hadirin.
Menurut panitia, konsep pesta rakyat ini memang sengaja dirancang untuk mendekatkan pemerintah dengan masyarakat. Alih-alih resepsi formal di gedung mewah, acara dibuka untuk umum, tanpa sekat. Semua kalangan hadir: dari anak-anak sekolah, pedagang kaki lima, buruh harian, hingga tokoh masyarakat setempat.
Penampilan band-band lokal menjadi magnet tersendiri. Lagu-lagu nasional dikemas dalam aransemen kekinian, berpadu dengan lagu-lagu daerah dan tembang populer. Warga tampak menikmati setiap irama, beberapa bahkan ikut berdendang dan menari di sela kerumunan.
Malam resepsi ini sekaligus menutup rangkaian peringatan HUT ke-80 RI di Kota Gorontalo yang telah berlangsung selama sepekan terakhir—mulai dari lomba-lomba antar RT, karnaval pelajar, hingga upacara bendera di alun-alun kota.
Meski digelar dengan sederhana, pesta rakyat di Buladu menyisakan kesan mendalam bagi warga. Di tengah riuh musik dan aroma makanan, terasa benar semangat kemerdekaan yang membumi: tentang kebersamaan, kesetaraan, dan kebahagiaan yang dirayakan bersama.












