Lingkungan

PETI di Dopalak Gunakan Alat Berat, Kapolsek Paleleh Kok Gak Tahu?

×

PETI di Dopalak Gunakan Alat Berat, Kapolsek Paleleh Kok Gak Tahu?

Sebarkan artikel ini
Alat berat yang digunakan di lokasi penambangan emas tanpa izin (PETI) di Dopalak. (Foto: Istimewa)
Alat berat yang digunakan di lokasi penambangan emas tanpa izin (PETI) di Dopalak. (Foto: Istimewa)

Hibata.id – Praktik Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Dusun 3, Desa Dopalak, Kecamatan Paleleh, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng) semakin memunculkan keprihatinan.

Pasalnya, kegiatan penambangan ilegal ini ternyata melibatkan alat berat, yang selama ini digunakan untuk menggali material jalan dengan dalih proyek pembangunan infrastruktur.

Ironisnya, Kapolsek Paleleh Iptu Irfendi Fibrianto mengaku tidak mengetahui adanya aktivitas PETI tersebut meski sudah berlangsung cukup lama.

Beberapa warga yang tinggal di sekitar lokasi tambang ilegal mengungkapkan bahwa alat berat—seperti excavator—telah beroperasi secara bebas, bahkan terkadang beroperasi pada malam hari untuk menghindari pengawasan.

Baca Juga:  Polda Gorontalo Buat Tim Gabungan untuk Tindaki PETI di Pohuwato, Apakah Berani?

Warga setempat menduga alat berat tersebut digunakan untuk menggali tanah yang mengandung emas, bukan sekadar untuk material jalan.

Namun, ketika Hibata.id mencoba mengonfirmasi dengan Kapolsek Paleleh Iptu Irfendi Fibrianto, yang wilayah tugasnya meliputi Dopalak, ia mengklaim tidak mengetahui adanya praktik PETI yang melibatkan alat berat.

“Coba konfirmasi Polres, atau Kades. Kami belum mengetahui. Nnti kita cek di lokasi karena belum ada laporan dari masyarakat,” ujar Iptu Irfendi Fibrianto.

Pernyataan Kapolsek tersebut tentu menimbulkan pertanyaan di kalangan warga dan aktivis lingkungan. Sebagian dari mereka menganggap bahwa kelalaian pihak kepolisian setempat dalam mengawasi aktivitas ilegal ini menunjukkan lemahnya pengawasan di lapangan.

Baca Juga:  PDIP Peringati Hari Konservasi Alam Nasional dengan Seminar

“Seharusnya aparat sudah tahu, karena alat berat itu jelas terlihat beroperasi setiap malam. Ini bukan hal yang bisa disembunyikan. Apalagi wilayah itu dekat dengan jalan Trans Sulawesil,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Menurut laporan sementara, para penambang ilegal ini kerap menggali material jalan dengan modus perbaikan infrastruktur. Namun, warga mencurigai bahwa di balik proyek perbaikan jalan ini, mereka juga mencari emas yang terkandung dalam material yang digali.

Baca Juga:  Pelaku Penambangan Ilegal di Hutan Produksi Gorontalo Ditangkap

Menurut beberapa sumber, dugaan keterlibatan oknum aparat desa dan warga setempat dalam praktik PETI tersebut semakin memperburuk situasi.

Pihak berwenang diharapkan segera mengambil langkah tegas untuk menindak para pelaku PETI dan memperkuat pengawasan di daerah yang rawan praktik ilegal ini.

Aktivis lingkungan juga menyerukan pentingnya peran masyarakat dan aparat dalam menjaga keberlanjutan alam serta penegakan hukum yang transparan dan adil.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600