Scroll untuk baca berita
Kabar

PETI Taluditi Telan Korban, Aktivis Desak Kapolsek Bertindak

Avatar of Redaksi ✅
×

PETI Taluditi Telan Korban, Aktivis Desak Kapolsek Bertindak

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi alat berat di Tambang Ilegal/Hibata.id
Ilustrasi alat berat di Tambang Ilegal/Hibata.id

Hibata.id – Tambang emas ilegal di Marisa 6, Kecamatan Taluditi, Kabupaten Pohuwato, kembali merenggut nyawa. Seorang penambang, Anto, warga Desa Mekarti Jaya, tewas tertimpa pohon saat bekerja di lokasi pertambangan emas tanpa izin (PETI), Rabu malam, 8 Oktober 2025, sekitar pukul 23.00 WITA.

Tragedi ini memicu reaksi keras dari kalangan masyarakat sipil. Aktivis Aliansi Peduli Hukum (APH), Isjayanto Doda, mendesak aparat kepolisian, khususnya Kapolsek Taluditi, untuk segera menghentikan seluruh aktivitas tambang ilegal di wilayah tersebut.

Baca Juga:  Petani Gorontalo Terpuruk, Harga Tomat Lokal Merosot Drastis

“Pertambangan di Taluditi itu harus dihentikan segera. Pemerintah desa dan kecamatan harus berani bersikap tegas terhadap pelaku PETI,” ujar Isjayanto dalam pernyataannya, Kamis, 9 Oktober 2025.

Menurutnya, kawasan Taluditi merupakan wilayah rawan bencana. Kontur tanah yang labil dan curah hujan tinggi membuat aktivitas tambang semakin berisiko, tidak hanya bagi pekerja tambang, tetapi juga lingkungan sekitar.

“Ini bukan lagi kecelakaan kerja biasa, tapi tragedi kemanusiaan yang diabaikan negara,” katanya.

Baca Juga:  Jenazah Hardi Sidiki Besok Tiba di Gorontalo, Ini Lokasi Pemakamannya

Isjayanto menuding lemahnya pengawasan dan pembiaran oleh aparat sebagai penyebab terus beroperasinya PETI di Taluditi. Ia juga menuntut agar aparat penegak hukum memeriksa pelaku usaha tambang tempat korban bekerja.

“Polisi tidak boleh hanya menunggu laporan. Mereka harus aktif menindak pelaku usaha PETI. Setiap pengusaha wajib bertanggung jawab atas keselamatan pekerjanya,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, Hibata.id masih berupaya menghubungi pihak kepolisian, pemerintah kecamatan, dan Pemkab Pohuwato untuk mendapatkan tanggapan.

Baca Juga:  Diduga Miliki Lahan PETI di Dengilo, Nama Oknum Polisi di Pohuwato Terseret

Dari informasi yang dihimpun, saat kejadian terdapat empat penambang di lokasi. Tiga orang lainnya selamat, meski mengalami luka ringan di bagian kaki. Insiden ini kembali membuka luka lama: lemahnya penegakan hukum terhadap aktivitas tambang ilegal di daerah tersebut.

“Selama tambang ilegal masih dibiarkan, setiap tebasan cangkul di tanah Taluditi bisa berarti menggali kubur sendiri,” tutup Isjayanto.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel