Scroll untuk baca berita
Kabar

PMII Pohuwato Peringatkan Perusahaan Tambang: Rakyat Dijajah Korporat, Pemda Diam?

×

PMII Pohuwato Peringatkan Perusahaan Tambang: Rakyat Dijajah Korporat, Pemda Diam?

Sebarkan artikel ini
Ketua Kaderisasi PMII Pohuwato, Kiffli Dunggio. (Foto: Dok. Istw Hibata.id)
Ketua Kaderisasi PMII Pohuwato, Kiffli Dunggio. (Foto: Dok. Istw Hibata.id)

Hibata.id – Sebuah aksi simbolik yang mengguncang ruang kesadaran publik digelar oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pohuwato. Ketua Kaderisasi PMII Pohuwato, Kiffli Dunggio, memimpin pemasangan plang tandingan di kawasan operasional perusahaan tambang yang dinilai telah melampaui batas dalam mengklaim ruang publik.

Aksi ini muncul sebagai bentuk protes terhadap keberadaan papan peringatan milik perusahaan bertuliskan: “Hati-hati, keluar masuk kendaraan perusahaan.” Sekilas terlihat sebagai bentuk kehati-hatian standar, namun bagi PMII, papan itu menyimpan pesan dominasi terselubung—bahwa ruang publik perlahan dikapling oleh kepentingan privat.

Scroll untuk baca berita

“Ini bukan soal papan semata. Ini tentang klaim sepihak atas ruang yang harusnya jadi milik bersama. Jalan itu bukan milik korporasi. Jangan ajari kami soal bahaya kalau informasi dasarnya saja tidak kalian buka,” tegas Kiffli dalam keterangannya.

Baca Juga:  Dugaan Suap Polisi Muncul dalam Penjualan Kartu SIM Ilegal di Kota Gorontalo

Menurutnya, peringatan tersebut memberi kesan bahwa masyarakat harus tunduk dan menyesuaikan diri, tanpa pernah diberi informasi yang memadai—seperti frekuensi lalu lintas kendaraan, jenis armada, atau jam operasional yang pasti. Ketiadaan transparansi ini dianggap sebagai bentuk arogansi dan pengabaian terhadap hak-hak warga sekitar.

PMII menilai tindakan tersebut sebagai bentuk dominasi simbolik: ketika tanda-tanda visual yang mestinya informatif malah menjadi lambang kuasa. Dalam konteks ini, papan peringatan telah berubah menjadi alat monopoli ruang oleh korporasi.

Baca Juga:  Jefri Nichol Jadi Brand Ambassador PUMA, Bawa Gaya Klasik untuk Generasi Muda

“Kalau perusahaan merasa perlu memberi peringatan, maka kami rakyat juga punya hak yang sama. Hari ini kami pasang plang tandingan: ‘Hati-hati bolak-balik kendaraan masyarakat’. Ini bukan sekadar tulisan—ini perlawanan,” ujar Kiffli lantang.

PMII menuntut agar semua aktivitas industri yang memanfaatkan ruang publik dijalankan secara transparan. Perusahaan wajib membuka data dan menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah agar masyarakat mengetahui risiko yang mereka hadapi.

Baca Juga:  Konten Kreator Masak Gorontalo Bebas, Unggahan Pertama Dibanjiri Komentar

“Kami tidak anti-investasi. Tapi jangan gunakan investasi sebagai dalih untuk mengabaikan keselamatan dan hak publik. Jika mereka bisa pasang papan, kami juga bisa. Bedanya, papan kami bukan simbol ketakutan, tapi simbol perlawanan,” tambah Kiffli.

PMII Pohuwato menegaskan komitmennya untuk terus mengawal setiap bentuk penyimpangan dan dominasi ruang oleh korporasi. Sebab jika publik terus diam, maka ruang bersama perlahan akan hilang—digerus oleh kepentingan modal yang dibungkus atas nama pembangunan.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600