Hibata.id – Kepolisian Resor (Polres) Pohuwato nampaknya memakai kacamata “kuda” saat melakukan penertiban alat berat (excavator) di pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Dusun Karya Baru, Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato.
Pasalnya, ketika Polres Pohuwato melakukan penertiban pada Minggu (27/01/2025) kemarin, tidak ada alat berat yang diamankan. Padahal, di PETI itu cukup banyak excavator yang biasanya digunakan dalam aktivitas pertambangan ilegal tersebut.
Menurut keterangan warga setempat, sebelum penertiban dilakukan, alat berat yang digunakan para penambang disembunyikan. Jadi, ketika polisi turun, sudah tidak ada aktivitas penambangan yang menggunakan alat berat di lokasi tersebut.
“Sebelum dan setelah penertiban, hingga sekarang, tidak ada alat berat berupa excavator yang ditemukan di lokasi PETI,” kata kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya, saat dihubungi media pada Senin (27/01/2025).
Artinya, penertiban yang dilakukan Polisi ini mengindikasikan bahwa mereka tampaknya hanya “memakai kacamata kuda” dalam menanggapi persoalan PETI di Desa Balayo. Walaupun jelas terdapat pelanggaran hukum, polisi tidak melakukan penindakan.
Para pelaku pertambangan ilegal yang menggunakan alat berat jelas melanggar Undang-Undang Mineral dan Batubara (Minerba). Namun upaya penertiban yang dilakukan Polisi tidak menjadi UU Minerba sebagai dasar penindakan.
Padahal, dampak kerusakan lingkungan akibat aktivitas PETI ini sangat serius. Selain merusak aliran sungai, aktivitas ini juga menggerus tanah hingga puluhan meter dari bibir sungai dan meninggalkan lubang-lubang besar yang sangat berbahaya bagi keselamatan masyarakat.
Kritikan terhadap aparat penegak hukum semakin menguat, mengingat bahwa pelaku tambang ilegal seharusnya sudah dikenakan tindakan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dengan harapan dapat menghentikan praktik PETI.
Hibata.id menghubungi Kapolres Pohuwato, AKBP Winarno dan Kapolsek Patilanggio IPDA Ismail Dai melalui pesan whatsapp soal operasi mereka yang disinyalir menggunakan kacamata “Kuda” ini. Namun, hingga berita ini terbit, keduanya tak menjawabnya.