Kabar

Proyek Jalan di Buntulia Barat Diduga Mangkrak, PPK: Itu Tanggung Jawab Suryaharto Polumulo!

×

Proyek Jalan di Buntulia Barat Diduga Mangkrak, PPK: Itu Tanggung Jawab Suryaharto Polumulo!

Sebarkan artikel ini
Potret proyek jalan desa di Kecamatan Duhiadaa, tepatnya di Desa Buntulia Barat, Dusun Hiasan I yang rusak parah. (Foto: Delpriyanto Tahir/Hibata.id)
Potret proyek jalan desa di Kecamatan Duhiadaa, tepatnya di Desa Buntulia Barat, Dusun Hiasan I yang rusak parah. (Foto: Delpriyanto Tahir/Hibata.id)

Hibata.id – Dua proyek pembangunan jalan di Dusun Hiasan I, Desa Buntulia Barat, Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato, kini tengah menjadi sorotan. Pekerjaan yang baru selesai pada Desember 2024 dengan anggaran sekitar Rp 400 juta itu kembali rusak hanya dalam waktu dua bulan, hingga diduga mangkrak

Kepala PPK Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pohuwato, Rahmat Ambo, memberikan klarifikasi terkait masalah ini. Ia menegaskan bahwa proyek tersebut merupakan tanggung jawab dari Suryaharto Polumulo, mantan anggota legislatif Partai Gerindra, karena proyek ini adalah bagian dari aspirasinya.

“Proyek ini merupakan aspirasi dari Surya Harto Polumulo ketika masih menjabat anggota DPRD Pohuwato, bersama dengan Iwan Abay yang kini terpilih kembali sebagai anggota DPRD. Namun, yang mengerjakan proyek ini adalah Suryaharto Polumulo,” ungkap Rahmat Ambo kepada Hibata.id pada Minggu (16/2/2025).

Baca Juga:  Dina Mariana Meninggal Dunia, Dunia Hiburan Tanah Air Berduka

Rahmat menjelaskan bahwa kualitas jalan yang dibangun sejak Desember 2024 sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Ia menambahkan bahwa material yang digunakan adalah tanah berkualitas terbaik. Rahmat memastikan bahwa hasilnya tetap baik.

“Kualitas jalan tetap sesuai harapan karena menggunakan material terbaik,” ujarnya.

Rahmat juga mengungkapkan bahwa timbunan yang digunakan dalam proyek tersebut tidak dibeli, melainkan diberikan secara cuma-cuma. “Timbunan yang digunakan itu bukan dibeli, melainkan diberikan oleh pihak lain tanpa biaya. Ini dijelaskan oleh pengawas proyek,” ujarnya.

Rahmat juga menanggapi soal papan proyek. Ia menjelaskan bahwa dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang disusun, tidak ada kewajiban untuk memasang papan proyek. Ia menekankan bahwa pemasangan papan proyek merupakan tanggung jawab pihak ketiga yang terlibat dalam proyek.

Baca Juga:  Pisah Sambut Dandim 1304 Gorontalo Bersama Unsur Forkopimda

“Dalam RAB kami, tidak ada kewajiban untuk memasang papan proyek. Itu merupakan tanggung jawab pihak ketiga dan pengeluaran terkait papan proyek akan dimasukkan dalam RAB sesuai yang dikeluarkan oleh pihak tersebut,” jelas Rahmat.

Rahmat menegaskan bahwa papan proyek dibuat oleh adiknya bernama Aco, dan diserahkan kepada Suryaharto Polumulo, yang mengerjakan sekaligus bertanggung jawab atas proyek tersebut. ” Suryaharto Polumulo bertanggung jawab atas proyek ini karena sudah menerima papan proyek dari Aco,” katanya.

Terkait dengan dana yang tertahan dari dua proyek tersebut, Rahmat mengonfirmasi bahwa jumlah dana yang belum dicairkan cukup besar dan seharusnya dapat digunakan untuk perbaikan jalan yang rusak. Namun, hingga kini, dana tersebut belum cair.

Rahmat membenarkan bahwa Suryaharto Polumulo sempat menggunakan uang pribadi dan meminjam uang sebesar 35 juta dari kepadanya untuk kebutuhan terkait proyek. Setelah uang muka dari proyek itu cair, Rahmat langsung memotong sebagian dana tersebut untuk mengganti uang yang dipinjamkan.

Baca Juga:  Cerita Perjuangan Warga Gorontalo, Berburu Gas LPG 3 Kg di Pelosok Desa

Ia juga mengungkapkan proyek jalan yang tidak selesai tepat waktu ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran, bukan karena pekerjaan terlambat. Ia bilang, dana yang tersedia hanya cukup untuk menyelesaikan pembangunan jalan hingga 2 kilometer, sesuai dengan yang tercantum dalam RAB.

“Anggaran proyek hanya mencakup hingga 2 kilometer. Bukan karena tidak selesai tepat waktu, tetapi karena dana yang tersedia memang terbatas untuk jarak tersebut. Meski begitu, seharusnya ada dana yang disisihkan untuk pemeliharaan, yang disebut retensi yang akan diperlukan agar proyek dapat bertahan setelah selesai,” pungkasnya.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600