Hibata.id – Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, kembali menjadi perhatian publik.
Sorotan itu muncul setelah tayangan di stasiun televisi Trans7 dinilai menyinggung dan merendahkan salah satu kiai sepuh pesantren legendaris tersebut.
Insiden ini memicu respons tegas dari tokoh agama, termasuk Gus Miftah dan sejumlah ulama Nahdlatul Ulama.
Reaksi keras terhadap tayangan itu tidak hanya datang dari kalangan pesantren, tetapi juga dari masyarakat luas yang menilai Lirboyo memiliki jasa besar dalam sejarah pendidikan Islam di Indonesia.
Banyak pihak menilai, penghormatan terhadap ulama sepuh harus dijaga sebagai bagian dari nilai adab dan etika keilmuan.
“Lirboyo bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi simbol perjuangan, keilmuan, dan kesederhanaan,” ujar salah satu alumni muda Lirboyo yang kini menjadi pengajar di pesantren cabang Blitar, Senin (14/10).
Didirikan oleh KH Abdul Karim pada 1910, Pondok Pesantren Lirboyo telah melahirkan banyak tokoh besar bangsa.
Pesantren ini menjadi kawah candradimuka bagi ribuan santri dari berbagai daerah, serta berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, termasuk mengirimkan santrinya dalam peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
Lirboyo kini dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan Islam tradisional terbesar di Indonesia.
Selain mengajarkan kitab kuning, pesantren ini juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kemandirian ekonomi kepada para santri.
Profil Tokoh Alumni Berpengaruh:
1. KH Said Aqil Siradj
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini merupakan salah satu alumnus paling dikenal dari Lirboyo.
Sejak muda, KH Said Aqil menimba ilmu di bawah bimbingan KH Mahrus Aly dan KH Marzuqi Dahlan, sebelum melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah.
2. KH Mahrus Aly
Sosok ulama besar ini awalnya datang ke Lirboyo sebagai santri. Lahir di Cirebon, beliau berkelana menuntut ilmu di berbagai pesantren sebelum akhirnya menjadi salah satu pengasuh utama Lirboyo.
Perannya sangat penting dalam membangun sistem pendidikan dan jaringan ulama pesantren ini.
3. Mohammad Amirudin
Selain ulama, Lirboyo juga mencetak pengusaha sukses. Mohammad Amirudin, alumni 1992–1998, mengembangkan usaha sepatu rumahan di Mojokerto dengan omzet mencapai ratusan juta rupiah per bulan.
Ia tetap aktif mengajar ngaji di rumah, sesuai pesan gurunya, KH Anwar Mansur, agar ilmu agama terus diamalkan.
4. Ning Imaz Fatimatuz Zahra
Ustazah muda yang dikenal luas di media sosial ini merupakan putri dari Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al Ihsan Lirboyo, KH Abdul Khaliq Ridwan, sekaligus cucu Syekh Ihsan Muhammad Dahlan Al-Jampasy.
Sebagai ahli fikih dan hafizah, Ning Imaz kini aktif berdakwah melalui kanal YouTube NU Online dan berbagai forum keagamaan.
Di tengah kontroversi yang berkembang, publik berharap peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan konten keagamaan di ruang publik.
Pondok Pesantren Lirboyo tetap menjadi simbol moderasi Islam dan keteladanan ulama yang terus berkontribusi bagi bangsa.













