Hibata.id – Setiap daerah di Indonesia memiliki kekayaan kuliner tradisional yang mencerminkan identitas budaya setempat. Di Provinsi Gorontalo, salah satu makanan khas kembali diperkenalkan adalah kue Dumalo.
Kue yang satu ini merupakan jajanan tradisional yang memiliki cita rasa manis, gurih, dan renyah. Kue Dumalo telah lama menjadi bagian dari warisan kuliner Gorontalo.
Meskipun tidak setenar kue-kue tradisional lainnya, Dumalo memiliki keunikan tersendiri, terutama dalam proses pembuatannya yang masih menggunakan alat tradisional berupa batok kelapa (tempurung) berlubang kecil di bagian bawah.
Adonan Dumalo yang telah dibuat dari campuran tepung beras, gula pasir, dan air dimasukkan ke dalam batok kelapa.
Melalui lubang kecil tersebut, adonan menetes perlahan ke dalam wajan berisi minyak panas.
Batok kelapa kemudian digoyangkan secara konstan untuk membentuk pola adonan sesuai selera.
“Semakin lama digoreng, Dumalo akan semakin renyah. Itu tergantung selera pembuatnya,” kata Ruslin Abdullah, salah satu pengusaha kue di Gorontalo.
Selain kelezatannya, kue Dumalo khas Gorontalo juga memiliki daya tahan yang cukup lama jika disimpan dalam toples tertutup rapat.
Hal ini menjadikannya sebagai salah satu produk potensial untuk usaha kuliner rumahan dan oleh-oleh khas daerah.
“Kue ini memang tidak banyak dikenal, tetapi ini warisan nenek moyang yang harus kita jaga. Kalau dijadikan peluang usaha, saya yakin bisa menghasilkan,” tambah Ruslin.
Senada, Lasmin Otane, pelaku UMKM di bidang kuliner lokal, mengungkapkan bahwa Dumalo saat ini mulai jarang ditemukan di pasaran. Menrutnya, kue ini hanya muncul pada momen tertentu seperti Ramadan atau Hari Raya Idul Fitri.
“Kemarin lebaran, kue ini banyak di buru pembeli,” kata Lasmin
“Padahl Kita perlu membangkitkan kembali kue tradisional seperti Dumalo. Apalagi di tengah kondisi ekonomi saat ini, usaha rumahan bisa jadi solusi,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa banyak pelaku usaha teralihkan oleh tren makanan modern dari media sosial, padahal kuliner lokal seperti Dumalo memiliki nilai jual tinggi bila dikemas dan dipromosikan dengan baik.
“Kalau fokus dan pintar memanfaatkan media sosial untuk promosi, kue Dumalo bisa bersaing. Apalagi cita rasanya dumalo sudah pasti enak,” tandas Lasmin.