Hibata.id – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Bone Bolango menyambut positif pelantikan dan rotasi 24 pejabat pimpinan tinggi pratama oleh Bupati Ismet Mile. Organisasi mahasiswa ini melihat momen tersebut sebagai peluang strategis untuk memulai reformasi birokrasi di Kabupaten Bone Bolango.
Namun, HMI mengingatkan agar perubahan tidak sebatas pergeseran jabatan semata, melainkan menyentuh pembenahan sistem yang mendasar.
Sekretaris Umum HMI Cabang Persiapan Bone Bolango, Jamaludin Hamsa, menegaskan birokrasi ideal harus berdiri di atas integritas, profesionalitas, dan transparansi sebagai tulang punggung pemerintahan yang kuat.
“Kami menghargai upaya penyegaran yang dilakukan Bupati. Namun, pertanyaannya adalah apakah perombakan ini menjadi awal pembenahan sistem yang substansial, atau hanya sekadar pergantian wajah pejabat,” ujarnya.
Jamaludin menambahkan, Bone Bolango membutuhkan visi birokrasi yang benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat, bukan terperangkap dalam lingkar kekuasaan. Reformasi birokrasi sejati bukan hanya soal pergantian figur, melainkan keberanian mengubah pola lama yang menghambat kinerja dan pelayanan publik.
Dalam catatannya, HMI menyoroti sejumlah kendala yang masih membayangi birokrasi daerah, antara lain perlambatan implementasi kebijakan karena koordinasi yang lemah, minimnya transparansi anggaran, dan kultur birokrasi yang lebih mengedepankan hierarki ketimbang pelayanan.
“Jika tantangan ini dijawab dengan penempatan pejabat tepat dan sistem yang kokoh, pelantikan ini bisa menjadi langkah awal yang baik. Sebaliknya, jika hanya ganti orang tanpa ubah watak, maka ini hanya siklus lama yang terulang,” kata Jamaludin.
HMI menyerukan agar pemerintah daerah memandang jabatan publik sebagai amanah rakyat, bukan hak pribadi. Menurut Jamaludin, reformasi birokrasi menuntut penerapan merit system yang sesungguhnya.
“Kami berkomitmen menjadi kekuatan moral yang mengawal dan mengingatkan, agar Bone Bolango tidak terjebak pada birokrasi yang sibuk mengatur diri sendiri dan lupa pada kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.
HMI berharap perubahan ini benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, dari petani hingga pelajar. Mereka percaya reformasi birokrasi adalah perubahan pola pikir dan arah pelayanan publik.
“Kami akan terus mendampingi proses ini, bukan untuk menghakimi, tapi memastikan perubahan berjalan ke arah keadilan sosial yang kita cita-citakan bersama,” tutupnya.












